Survei Indikator, Rakyat Tetap Inginkan Jokowi

BANDARLAMPUNG – Jika pemilihan presiden (pilpres) dilaksanakan saat ini, Joko Widodo (Jokowi) akan kembali melanjutkan kepemimpinan sebagai presiden Republik Indonesia untuk periode 2019 – 2024 mendatang.

Hal ini berdasarkan hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia pada 1-6 September 2018 dengan 1220 responden yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah dan margin of error rata-rata sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).

Dalam simulasi Top Of Mind itu, nama Jokowi menjadi pilihan pertama masyarakat yang dipercaya untuk kembali menjabat sebagai presiden RI dengan 46 persen. Kemudian posisi kedua ditempati oleh Prabowo Subianto dengan 22 persen. Selanjutnya peringkat ketiga ditempati oleh Susilo Bambang Yudhoyono dengan 0,5 persen.

Alasannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, pertama, masyarakat menilai bahwa kepemimpinan Jokowi terhadap kondisi ekonomi rumah tangga dan ekonomi nasional saat ini lebih baik ketimbang tahun lalu. Untuk kondisi ekonomi rumah tangga, sebanyak 39 persen masyarakat menyatakan lebih baik. Selanjutnya 38 persen menyatakan tidak ada perubahan serta 17 persen berpendapat lebih buruk.

Sementara itu kondisi ekonomi nasional, sebanyak 38 persen masyarakat menyatakan lebih baik. Kemudian 36 persen berpendapat tidak ada perubahan serta 17 persen menyatakan lebih buruk.
Kedua, kondisi penegakan hukum saat ini berjalan baik dengan berada diangka 46 persen. Kemudian 31 persen menjabat sedang dan 15 persen berpendapat buruk. Ketiga, dari sisi keamanan saat ini, sekitar 61 persen masyarakat berpendapat baik dan 25 persen mengatakan sedang serta 9 persen buruk.

Dari beberapa faktor tersebut, 60,7 persen masyarakat mengaku cukup puas dengan kinerja Jokowi, 23,4 persen merasa kurang puas dan 11,7 cukup puas. Oleh karena itu, sekitar 54 persen masyarakat merasa yakin atas kemampuan Jokowi untuk kembali memimpin RI hingga 2024. Selanjutnya 20,6 persen masyarakat kurang yakin dan 16,6 persen menyatakan sangat yakin.

Kemudian, di simulasi elektabilitas, nama Jokowi persen kembali lebih unggul ketimbang pesaing terdekatnya Prabowo Subianto. Mantan walikota Solo itu, meraih 57 persen untuk tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pemilih. Sementara itu Prabowo Subianto meraih 31,3 persen.

Selain itu, meski hampir semua pemilih kenal dengan Jokowi dan Prabowo. Tetapi nama sosok petahana calon presiden RI ini lebih disukai dengan raihan 99 persen ketimbang mantan komandan jenderal komando pasukan khusus yang hanya 97 persen.

Kendati demikian, hal ini masuk masuk dalam kategori belum aman mengingat pilpres akan digelar tujuh bulan lagi. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.