PESAWARAN (PeNa)- Pelaksanaan pekerjaan dengan sumber dana dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di Desa Tanjung Agung Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran diduga bermasalah.
Timbulnya persoalan karena proses pekerjaan didaerah tersebut diduga tidak sesuai prosedur yang ditentukan. “Bisa kita lihat, semua proyek pekerjaan disini tidak jelas. Papan proyek tidak dipasang dan pekerjaan banyak yang terbengkelai, ” kata warga yang tidak mau disebut namanya,Selasa (20/12).
Karena papan proyek tidak dipasang, masyarakat mengaku tidak mengerti berapa nilai rupiah yang digunakan. “Kita bisa tanya ke pekerja disini, berapa mereka dibayar. Misal saja pada pembuatan sumur bor. Tidak jelas semuanya, ” imbuhnya.
Desa Tanjung Agung tersebut menerima dana ADD dan DD sebanyak Rp980.000.000.Hal ini seperti diungkapkan ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Karis. “Kalau desa kita menerima ADD dan DD sebanyak 980juta. Pokoknya 1 milyar kurang 20 juta, “kata dia.
Menurutnya, dana tersebut sudah dipergunakan untuk membangun jalan paping, drainase dan pembuatan sumur bor. “Uang tersebut sudah dipergunakan membangun jalan paping, drainase dan sumur bor, ” ujarnya.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Tanjung Agung Khamroni tidak ada dikantor, kendati masih jam kerja. Hanya ada Kaur Pembangunan Sanukri. Beberapa warga yang akan membuat surat dan membutuhkan tanda tangan kepala desa terpaksa harus balik kanan. “Pak Kadesnya belom dateng, mungkin masih dirumah. Silahkan kerumah saja, atau menelponnya,” kata Sanukri.
Kepala urusan pembangunan ini juga mengaku belom lama bergabung dikantor desa tersebut. “Kalau mau nanya-nanya silahkan langsung ke pak kades, karena saya baru tiga bulan bergabung disini menggantikn pejabat sebelumnya, “ungkapnya.
Sanukri juga membantah adanya persoalan pada penggunaan dana ADD dan DD. Menurutnya, pekerjaan yang masih belom terselesaikan karena anggarannya masih kurang. “Memang ada beberapa yang belum selesai, tapi itu karena dananya tidak cukup. Misalnya pada pengerjaan sumur bor di Dusun Sinar Maju, diwilayah tersebut memang belum selesai karena air belum keluar.,” papar dia.
Pantauan dilapangan, proyek yang dikerjakan memang berantakan dan tidak dipasang plang proyek sehingga masyarakat tidak mengetahui jumlah uang yang dpergunakan pada setiap pekerjaannya. Padahal masyarakat butuh transparansi dalam penggunaan dana ADD dan DD. Sesuai instruksi presiden, yang meminta masyarakat harus berpartisipasi memabantu mengawasi dan melaporkannya jika ditemukan penyimpangan. spt