Bhayangkara Motodify 2025: Ketika Modifikasi Motor Bertemu Etika dan Keselamatan

BANDARLAMPUNG – (PeNa), Suasana tak biasa mewarnai halaman Mapolresta Bandar Lampung, Sabtu (14/6/2025). Bukan deretan mobil dinas atau suara sirine yang terdengar, melainkan barisan motor modifikasi dengan desain nyentrik, warna mencolok, dan detail ekstrem yang mencuri perhatian.

Selama sehari penuh, kantor polisi berubah menjadi arena pamer kreativitas otomotif lewat ajang Bhayangkara Motodify 2025. Acara ini menjadi panggung bergengsi bagi para modifikator dari berbagai komunitas roda dua, yang tampil dengan karya terbaik mereka.

Bacaan Lainnya

Menghadirkan lima kelas utama dan 26 kategori lomba, gelaran ini menarik peserta dari berbagai aliran modifikasi, mulai dari gaya fashion, retro, restorasi hingga desain futuristik. Namun, Bhayangkara Motodify tak hanya soal gaya, melainkan juga mengedepankan etika dan keselamatan berkendara.

“Motor kami nggak cuma gaya, tapi juga aman dan tetap taat aturan. Jadi bisa tampil keren tanpa harus ugal-ugalan di jalan,” ujar Ivan, peserta dari Kawasaki Ninja Club Lampung.

Penilaian kompetisi ini tak main-main. Dewan juri menekankan aspek keselamatan, kelayakan jalan, dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Motor yang tampil bukan hanya mencolok, tapi juga harus layak digunakan di jalan raya.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Alfred Jacob Tilukay menegaskan bahwa Bhayangkara Motodify merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, sekaligus upaya Polri untuk mendekatkan diri ke masyarakat lewat pendekatan humanis.

“Lewat ajang ini, kita ingin tunjukkan bahwa gaya, etika, dan kebersamaan bisa berjalan seiring. Motor bisa jadi media positif asal digunakan dengan bijak,” ungkap Kombes Alfred.

Lima kelas utama yang dilombakan antara lain Daily Use Matic, Non Matic, Restoration 2/4 Tak, Fashion Modif, dan Open Modification. Masing-masing menampilkan motor hasil modifikasi penuh karakter dan kreativitas tinggi.

Ajang ini sekaligus menegaskan bahwa dunia modifikasi tidak identik dengan pelanggaran aturan. Sebaliknya, Bhayangkara Motodify membuktikan bahwa gaya bisa sejalan dengan keselamatan dan tanggung jawab di jalan raya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.