BANDARLAMPUNG (PeNa) – Hingga kamis (10/8/2023) Polresta Bandar Lampung telah memeriksa enam orang saksi dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap enam Alumni IPDN Lampung angkatan XXX, yang diduga di lakukan oleh sejumlah seniornya di gedung BKD Lampung.
“Kita telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), selanjutnya kita melakukan sedikit pengamatan observasi sehingga kita mendapatkan petunjuk, dan kita mengundang 5 orang dan 1 orang rekan korban,” ungkap Kasatreskrim Polres, Kompol Dennis Arya Putra.
Lebih lanjut Disampaikan Dennis, kedepannya pihaknya akan kembali melakukan pemanggilan saksi guna mengidentifikasi peristiwa pidana yang terjadi.
“Tapi, yang jelas kami melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi. Nanti akan ada proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut terkait kasus ini,” jelasnya.
Sementara, terkait apakah ada dugaan pelaku lain, Kasat menambahkan, hingga saat ini terlapor dalam kejadian tersebut baru satu orang.
“Kita masih dalami, yang jelas dalam setiap terjadinya perbuatan pidana wajib ada siapa yang bertanggung jawab,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa pelaku bukan saja dari angkatan XXIX namun juga ada dari teman angkatan korban yaitu angkatan XXX.
Menurut sumber yang tidak mau di sebutkan namanya, Selain Kabid mutasi dan Pemberhentian Pegawai Pemprov Lampung, Deny Rolind Zabara, ada beberapa nama yang ikut melakukan penganiayaan terhadap para korban, antara lain berinisial AD angkatan XXX, GL angkatan XXIX, RV angkatan XXIX, RQ angkatan XXX dan MR angkatan XXX.
Data tersebut masih sementara, tim sedang melakukan investigasi atas kasus yang sedang viral terjadi di pemerintah lampung.
Menurut sumber bahwa perlakuan terhadap enam Alumni tersebut adalah upaya bagaimana para korban merasakan apa yg di rasakan kontingen ketika di pendidikan.
Disinggung, soal kondisi terkini korban berinisial AF yang saat ini masih dilakukan perawatan intensif oleh pihak rumah sakit.
“Korban masih dirawat di Rumah Sakit, korban sudah membaik. Namun, masih mendapatkan perawatan intensif dari kedokteran,” tuturnya.
Kemudian, soal korban yang mengalami luka lebam di bagian dada.
“Ada sedikit tanda-tanda merah, diduga dari hasil penganiayaan yang kembali masih diduga dilakukan oleh Terlapor (DRZ). Itu, masih dalam pendalaman-pendalaman kami, kami juga berkoordinasi dengan dokter apa saja penyebab dari luka-luka yang dialami korban,” ujar Kasat.






