Polemik Meninggalnya Pasien BPJS, Srikandi PDIP Sesalkan Pelayanan Abdul Moeloek

BANDARLAMPUNG(PeNa) – Anggota Komisi V DPRD Lampung, Budhi Condro Wati, sesalkan pelayanan kesehatan rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM), mengakibatkan meninggalnya pasien BPJS diduga akibat lambatnya penanganan.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku, miris melihat video meningalnya pasien BPJS di lorong rumah sakit berplat merah, yang memiliki predikat A.

Bacaan Lainnya

“Komisi V sudah berulang kali mengingatkan tentang pelayanan saat hering dengan RSUDAM. Tapi faktanya masih saja ada pasien yang meninggal akibat lambannya penanganan, fatalnya ini meninggal di lorong rumah sakit, bukan di ruangan,” kata Srikandi PDIP Lampung, Selasa (11/2/2020).

Meningalnya pasien BPJS ini membuat dirinya kesel, sebab komisi V DPRD Lampung sendiri baru saja melakukan sidak di RSUDAM minggu lalu.

“Yang paling kami sesalkan, baru beberapa waktu lalu kita melakukan sidak kesana. Pasien yang meningal ini menjadi bukti, pelayanan perlu dibenahi, termasuk pelayanan terhadap pasien yang menggunakan BPJS,” kata dia.

Sebagaimana dilaporkan, seorang pasien merasa tidak mendapat pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit disaat kondisinya kritis.

Menurutnya, seharusnya tim medis rumah sakit milik pemerintah itu lekas mengambil tindakan cepat karena sudah menyangkut nyawa manusia. Sebab berdasarkan Undang Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pada pasal 32, ayat (1) dan (2) disebutkan bahwa dalam keadaan darurat fasilitas kesehatan pemerintah/swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan demi penyelamatan nyawa pasien dan mencegah kecacatan terlebih dahulu serta dilarang menolak pasien.

“Kalau memang benar pihak RSUDAM menelantarkan pasien yang kondisinya butuh pertolongan cepat (kritis), itu jelas menyalahi UU Kesehatan. Bahkan pihak keluarga pasien bisa menuntutnya secara pidana,” kata dia.

Condro juga, Gubernur Lampung mengevaluasi kinerja dirut RSUDAM jika memang benar pihak rumah sakit itu menelantarkan pasien BPJS.

“Kita minta dirutnya dievaluasi. Apalagi dampak penelantaran pasien ini mengakibatkan kematian. Ini fatal,” katanya.

Diketahui sebelumnya, Muhamad Rezki Mediansori (21), warga Desa Palaspasemah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, meninggal dunia di selasar Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandarlampung. Pasien BPJS tersebut diduga terlantar karena tidak mendapatkan pelayanan yang baik di rumah sakit plat merah itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pasien yang diduga sakit demam berdarah dengue (DBD) itu menghembuskan nafas pada Senin (10/2/2020) sore. Bahkan, peristiwa itu sempat viral di media sosial dalam bentuk video berdurasi 6.09 menit. (Bowo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.