Portal Sidik Jari Jadi Senjata Warga Enggal Lawan Maraknya Curanmor

Bandar Lampung – (PeNa), Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) membuat warga RT 011 Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, mengambil langkah tak biasa.

 

Bacaan Lainnya

Bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila), mereka membangun portal keamanan berbasis sidik jari atau fingerprint untuk menghalau pelaku kejahatan.

 

Ketua RT 011, Edi Herwanto, menuturkan ide ini muncul setelah warganya kehilangan sepeda motor. Kejadian itu menimbulkan keresahan sehingga sistem keamanan tambahan menjadi kebutuhan mendesak.

 

“Ini berawal dari kasus kehilangan motor, kemudian saya bersama warga berinisiatif gotong royong membeli alat untuk memasang portal keamanan motor menggunakan fingerprint. Proses pembuatan portal berlangsung selama satu minggu dengan melibatkan mahasiswa KKN,” jelas Edi, Rabu (20/8/25).

 

Sebelumnya, portal hanya ditutup dengan gembok sederhana. Namun, gembok tersebut dianggap rawan dibobol. Setelah melalui diskusi panjang dengan mahasiswa KKN, warga akhirnya memanfaatkan teknologi sidik jari yang dinilai lebih aman dan praktis.

 

“Awalnya portal hanya digembok, lalu kami berinovasi menggunakan fingerprint. Sempat kami buat sendiri, tapi kurang maksimal. Setelah berdiskusi dengan anak-anak KKN, yang kebetulan jurusannya ada yang menguasai, akhirnya bisa terwujud,” tambahnya.

 

Dari empat titik akses jalan yang ada, tiga di antaranya kini sudah dilengkapi portal sidik jari. Satu titik lainnya masih dalam tahap perencanaan. Tak hanya itu, kamera CCTV juga terpasang di sejumlah sudut strategis untuk memperkuat pengawasan lingkungan.

 

Perwakilan mahasiswa KKN Unila, Satriawan, mengungkapkan keterlibatan mereka bermula dari diskusi dengan warga mengenai masalah keamanan. Dari situ diketahui bahwa kasus kehilangan motor sudah beberapa kali terjadi, bahkan dua kendaraan pernah raib sekaligus dalam semalam.

 

“Saat minggu pertama KKN, kami menanyakan kendala di wilayah ini khususnya RT 11, ternyata pernah kehilangan motor dua sekaligus dalam semalam. Dari situ kami berinisiatif berkolaborasi bersama pak RT untuk menyempurnakan portal fingerprint tersebut,” ungkap Satriawan.

 

Sistem ini hanya bisa dibuka oleh warga yang sudah mendaftarkan sidik jarinya melalui Ketua RT. Dengan begitu, hanya orang yang benar-benar terdata yang dapat mengakses portal, sementara orang luar otomatis terhalang.

 

Marsidi, salah satu warga, menilai terobosan ini memberikan rasa aman yang nyata. Menurutnya, teknologi sederhana namun tepat sasaran ini mampu menekan peluang pencurian kendaraan.

 

“Ini sangat bagus, karena sebelumnya sempat kehilangan motor. Jadi dengan adanya fingerprint ini bisa membantu agar tidak ada tindakan pencurian lagi,” ucap Marsidi.

 

Langkah warga Gunung Sari ini menjadi bukti nyata bagaimana gotong royong masyarakat, ditambah sentuhan pengetahuan mahasiswa, mampu melahirkan inovasi sederhana yang efektif dalam melawan kejahatan jalanan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.