P R I N G S E W U -(PeNa), Sambil Ngobrol Bareng Bupati Serap Aspirasi (Ngopi Serasi), Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas memberikan bantuan kepada sejumlah warga di Balai Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran, Jum’at (24/1O/2O25).
Kegiatan menyerap aspirasi secara langsung yang dimaksud telah dilangsungkan berulangkali pada waktu sebelumnya, dan sekarang adalah yang kesembilan kalinya. Dan selalu digelar di pekon agar Bupati Riyanto Pamungkas dapat merasakan dan melihat langsung apa yang yang menjadi persoalannya.
“Kita bersama pejabat OPD, harapannya, tatkala ada sesuatu yang ingin disampaikan atau diusulkan warga, bisa diserap langsung oleh Bupati dan ditindaklanjuti oleh OPD terkait. Meskipun sudah ada musrenbang, baik di tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten,” kata dia.
Riyanto Pamungkas juga menerangkan terkait kewenangannya tidak dapat menjangkau apa yang menjadi keinginan masyarakat. Katanya, urusan pemerintahan itu ada yang menjadi wewenang pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Sehingga tidak semua dapat dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu.
“Contohnya adalah masalah jalan, dimana di Pringsewu ini ada yang namanya jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten, serta jalan desa dan jalan lingkungan.Jika jalan nasional itu rusak, tentu bukan bupati yang memperbaiki, melainkan pemerintah pusat. Bupati bisa mengusulkan, tetapi tidak bisa menentukan kapan waktunya diperbaiki atau dibangun, karena yang membangun adalah pemerintah pusat,” terang dia.
Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas juga mengungkapkan pada 2026 mendatang, pemerintah kabupaten tidak lagi mempunyai kewenangan untuk membangun jalan. Pemkab hanya boleh mengusulkan pembangunan jalan ke pemerintah pusat, sehingga nanti yang membangun jalan semuanya adalah pemerintah pusat.
Selain memberikan bantuan sosial, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Ketua TP-PKK Pringsewu Rahayu Sri Astutik Riyanto, Sekretaris Daerah (Sekda) M.Andi Purwanto, para asisten dan staf ahli bupati, para kepala perangkat daerah dan bagian, camat dan uspika serta kapekon dan tokoh masyarakat setempat.






