Sobat Sehat Lampung Penopang Harapan Pasien TBC

BANDAR LAMPUNG – (PeNa), Dari sakit hingga pulih, lalu berdiri sebagai pejuang. Perjalanan Ardiansyah, Ketua Komunitas Sobat Sehat Lampung, menjadi inspirasi dalam perjuangan melawan Tuberkulosis (TBC) di Lampung.

Komunitas Sobat Sehat Lampung lahir dari obrolan sederhana para pasien dan penyintas TBC pada 2019, yang sama-sama merasakan beratnya perjuangan panjang menjalani pengobatan melelahkan.

Bacaan Lainnya

Mereka menghadapi suntikan harian selama delapan bulan hingga terapi obat mencapai dua tahun. Dari pengalaman pahit itu, lahir tekad membangun wadah yang akhirnya resmi berdiri 2022.

“Awalnya kami hanya bicara tentang obat dan efek samping. Lalu sadar, pasien butuh rumah untuk didengar, dikuatkan, dan tak merasa sendiri,” ungkap Ardiansyah.

Kini, komunitas beranggotakan 20 orang dengan 10 relawan aktif mendampingi pasien. Sobat Sehat juga menjadi bagian jaringan Nasional POP TB Indonesia sebagai penggerak advokasi pasien.

Mereka konsisten memberikan edukasi di rumah sakit, memperjuangkan hak pasien, dan menjadi penguat moral bagi mereka yang tengah berjuang melewati terapi pengobatan jangka panjang.

 

Teknologi Lapor TBC Bantu Pasien Berdaya

Selain kekuatan komunitas, perjuangan pasien juga ditopang aplikasi Lapor TBC sejak 2023. Teknologi ini mempermudah pasien mendapat informasi, akses layanan, hingga melaporkan kendala.

Ulfatun Nissa, penanggung jawab Lapor TBC Lampung, menegaskan aplikasi ini lebih dari sekadar informasi. Pasien bisa curhat, mencari dukungan, bahkan melaporkan diskriminasi yang mereka alami.

“Aplikasi ini menampung semua aduan, dari masalah psikologis sampai PHK. Semua ditindaklanjuti, agar pasien merasa dilindungi,” jelas Nisa dengan penuh semangat perjuangan.

Fitur pencarian layanan membuat pasien diarahkan ke fasilitas kesehatan terdekat tanpa terikat domisili. Bahkan, paralegal di Bandar Lampung siap membantu menghadapi persoalan hukum terkait stigma TBC.

Meski bukan penyintas, Nisa menunjukkan dedikasi luar biasa. Baginya, TBC bukan hanya penyakit medis, tetapi panggilan hati untuk hadir mendampingi mereka yang butuh dukungan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.