PESAWARAN-(PeNa), Soal dugaan adanya tindak pidana korupsi pada pengelolaan Dana Desa, Kepala Desa Negara Saka, Kecamatan Negeri Katon, Ngadiman mengaku siap diperiksa penyidik Polres Pesawaran.Hal tersebut disampaikan Ngadiman kepada PeNa melalui sambungan telepon genggamnya. “Kami siap diperiksa polres, dan kami semua siap dateng ke Polres bila ada panggilan.” kata Ngadiman,Minggu (6/8).
Diungkapkan, bahwa dalam penyerapan DD dan ADD pihaknya sudah selesai melewati pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat. “Penggunaan DD dan ADD desa kami telah selesai dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat. Bahkan,baru kemarin kita lengkapi berkasnya. Ada beberapa kwitansi yang ketriwal saat itu, jadi baru sempat kami lengkapi, ” ungkap Ngadiman.
Menurutnya, ditahun 2017 jumlah dana ADD dan DD yang diterima adalah Rp1.124.000.0000,-.”Untuk ADD dan DD tahun ini sudah kita realisasikan sekitar 40persen dari satu milyar seratus dua puluh empat juta rupiah, itu jumlah yang diterima untuk tahun ini, ” terang dia.
Sementara itu, pihak Unit tindak pidana korupsi Polres Pesawaran yang enggan disebut namanya mengaku sedang menyelidiki dugaan penyimpangan dana desa.”Ya memang tugas kami sebagai penegak hukum, ketika ada lapdu ya pasti kita tindak lanjuti, ” kata dia.
Terkait dugaan DD yang disoal penyerapannya oleh masyarakat Desa Negara Saka, pihaknya segera melayangkan surat panggilan kepada kepala desa setempat.”Biasanya kita layangkan surat panggilan kepada kadesnya guna didapat keterangan. Ini penting, karena kepala desa adalah orang yang bertanggungjawab soal DD.” jelas dia.
Disebutkan, bahwa kades juga sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada pengelolaan DD dan ADD di desanya. “Kenapa harus kades yang diambil keterangan soal DD atau ADD, karena memang kades juga sebagai KPA. Disinilah dapat kita lihat bukti permulaan, apakah ada perbuatan melawan hukum atau tidak dalam melaksanakan kegiatan tersebut, ” terang dia.
Pantauan PeNa dilapangan, ada beberapa kegiatan pembangunan infrastruktur yang kondisinya sudah rusak parah di Desa Negara Saka.”Jalan ini onderlah tahun kemarin (2016),tapi pembangunannya diawali urukan tanah lalu ditimpah batu yang tidak beraturan. Lalu disiram pasir diatasnya, sehingga saat hujan becek dan batunya berantakan, ” kata salah satu warga, Narto.
Selain pembangunan jalan, dibangun juga talut yang lebih tinggi dari jalan sehingga jika musim hujan air menggenang. “Ya kamu lihat sendiri, talut yang dibangun sekarang. Pembuatannya terlalu tinggi dari jalan, sihingga ketika hujan, airnya pasti menggenang.” tegas dia. PeNa-spt.






