Longsor di Tanggamus: Satu Orang Tertimbun Dalam Pencarian

TANGGAMUS – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap satu korban yang tertimbun tanah longsor di Datar Lebuay, Kec. Air Naningan, Kab. Tanggamus, pada Sabtu (25/05/2024).

 

Bacaan Lainnya

Kejadian ini bermula pada Jumat (24/05) ketika hujan deras mengguyur Kab. Tanggamus sejak siang hingga sore hari. Akibat hujan lebat tersebut, sekitar pukul 17.00 WIB, terjadi tanah longsor di Datar Lebuay, Kec. Air Naningan, Kab. Tanggamus.

 

Seorang warga yang sedang memperbaiki turbin tertimbun dalam longsoran. Korban bernama Sariyadi, berusia 38 tahun, laki-laki, merupakan warga Tj. Ridu, Kec. Pugung, Kab. Tanggamus.

 

Setelah menerima informasi tersebut pada Sabtu (25/05) pukul 12.30 WIB dari Juhedi, keponakan korban, Basarnas Lampung segera merespons dengan mengirimkan satu tim Rescue Kantor SAR Lampung ke lokasi kejadian.

 

Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansah, menyatakan bahwa pada pukul 17.40 WIB tim Rescue Kantor SAR Lampung tiba di Posko Pasar Lebuay dan segera berkoordinasi dengan unsur SAR gabungan.

 

Unsur SAR gabungan ini terdiri dari Bhabinkamtibmas Air Naningan, Babinsa Air Naningan, perangkat desa Kec. Air Naningan, warga setempat, dan pihak keluarga.

 

Menurut informasi yang diterima tim, jarak dari Posko Pasar Lebuay ke lokasi kejadian sekitar ±4 KM dan hanya dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua.

 

“Setelah koordinasi dengan tim SAR gabungan, diputuskan pencarian akan dilanjutkan pada Minggu (26/05) pagi, karena pencarian pada malam hari dinilai kurang efektif dan kondisi di lokasi masih terjadi hujan ringan yang berpotensi menyebabkan longsor susulan,” kata Deden.

 

Pada Minggu (26/05) pagi, tim SAR gabungan melakukan briefing pada pukul 06.30 WIB. Direncanakan Tim SAR Gabungan akan membagi wilayah pencarian menjadi dua area kerja (worksite).

 

Worksite I memiliki luas sekitar 36.195 meter persegi dan Worksite II seluas sekitar 26.906 meter persegi.

 

“Pencarian dilakukan secara manual dan dengan alat konvensional (alkon), karena akses menuju lokasi tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat (R4). Semoga korban segera ditemukan,” tutup Deden.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.