Polda Lampung Deteksi 114 Daerah Rawan Bencana

BANDARLAMPUNG – (PeNa), Menyambut musim hujan yang mulai melanda, Polda Lampung bersiaga penuh menghadapi ancaman bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung. Sebanyak 752 personel Polri dan 242 dari unsur eksternal disiagakan dalam apel kesiapsiagaan di Lapangan Korpri, Komplek Pemprov Lampung, Rabu (5/11/2025).

Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf yang memimpin langsung apel itu menegaskan, seluruh jajaran di tingkat Polda hingga Polres sudah dilengkapi perlengkapan dan siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan.

Bacaan Lainnya

“Apel ini bentuk kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Semua personel sudah kita siapkan lengkap dengan peralatannya, dan siap bergerak sewaktu-waktu,” kata Irjen Pol Helfi Assegaf.

Ia menjelaskan, setiap satuan sudah memahami tugas masing-masing, termasuk koordinasi dengan TNI, BPBD, dan tenaga medis. Menurutnya, sinergi lintas instansi menjadi kunci agar penanganan di lapangan bisa cepat dan tepat.

“Setiap Polres sudah tahu timnya. Mulai dari Sabhara, TNI, hingga medis sudah diatur sesuai surat perintah yang segera saya keluarkan. Tujuannya agar langkah antisipasi di lapangan lebih maksimal,” ujarnya.

Dari hasil pemetaan, Polda Lampung mencatat ada 114 titik rawan bencana di seluruh wilayah, dengan sekitar 85 persen di antaranya merupakan kawasan rawan banjir. Irjen Helfi menyebut pihaknya juga telah mengajukan tambahan perlengkapan ke Mabes Polri, terutama pelampung perorangan untuk anggota di lapangan.

“Banyak titik yang setiap tahun terendam banjir. Karena itu, kami meminta tambahan alat pelindung diri agar personel tetap aman saat bertugas membantu masyarakat,” ucapnya.

Selain menyiapkan ribuan personel, Kapolda juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi bencana, terutama saat curah hujan tinggi. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini agar tidak menimbulkan korban jiwa atau kerugian besar.

“Masyarakat perlu siaga ketika air mulai naik. Koordinasi dengan PLN penting agar listrik segera dipadamkan di daerah banjir. Banyak korban tersengat listrik karena terlambat penanganan,” imbau Helfi.

Ia juga meminta warga mengamankan barang berharga sebelum evakuasi. Polisi, kata dia, sudah menyiapkan langkah pengamanan bagi rumah-rumah yang ditinggalkan warga.

“Saat evakuasi, jangan lupa amankan barang berharga. Polisi juga akan berjaga, baik dari satuan reserse maupun lalu lintas, untuk mengatur situasi pascabencana dan arus kendaraan di lokasi terdampak,” tutupnya.

Langkah cepat dan koordinasi lintas sektor ini menjadi bukti kesiapan Polda Lampung menghadapi musim penghujan. Dengan kolaborasi TNI, BPBD, Basarnas, dan instansi terkait, aparat berharap penanganan bencana di Lampung bisa berjalan cepat, tanggap, dan terkoordinasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.