Menko Polhukam: “Cyber Attack” di Indonesia Sangat Besar

 Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah melihat adanya urgensi untuk membentuk Badan Siber Nasional.

Salah satunya, kata Wiranto, Indonesia saat ini telah menjadi salah satu negara yang mengalami serangan siber yang cukup besar.
Hal itu disebabkan banyaknya pengguna internet yang mencapai 139 juta orang.
“Cyber attack di Indonesia sangat besar. Negara lain juga begitu, tapi indonesia termasuk negara yang mendapat serangan yang besar karena pengguna internetnya banyak sekitar 139 juta. Karena itu kita butuh satu badan yang memproteksi kegiatan siber nasional,” ujar Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Kamis (5/1/2017).
Wiranto menuturkan, jika sudah terbentuk Badan Siber Nasional akan memproteksi arus lalu lintas siber terutama di bidang e-commerce, perbankan dan menyangkut persoalan jasa keuangan.
Selama ini, ketiga belum ada satu badan yang melindungi kegiatan di ketiga bidang tersebut.
“Harus ada yang memayungi kegiatan siber untuk memproteksi, terutama e-commerce, masalah perbankan dan hal yang menyangkut jasa keuangan. Bisa menjdi masalah kalau tidak hati-hati,” ungkapnya.
“Kita sangat concern dengan serangan siber yang sudah sangat merajalela ini. Perlu ada juga tata kelola masayarakat yang menggunakan internet,”
Pembentukan Badan Siber Nasional rencananya akan direalisasikan pada Januari 2017.
Selain itu, Badan Siber Nasional juga akan mengkoordinasikan badan cyber deffence yang ada di Kementerian Pertahanan, cyber intelligence di Badan Intelijen Negara (BIN), dan cyber security di Kepolisian RI (Polri).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.