“Jadi Jakarta Utara dan Jakarta Barat bisa kita klasifikasikan sebagai daerah yang akan sering kita kunjungi. Karena suara kita ada, tapi perolehannya belum maksimal. Jadi itu yang nanti kita ada tempat yang terutama TPS yang anomali. Ada 400-an lebih yang khusus di daerah yang dikhawatirkan. Di situ kami akan lebih intensif lagi,” kata Sandiaga, di kutip dari detik.com, di Arcade Plaza, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/3/2017).
Sandi juga mengatakan telah menemukan cerita dari warga tentang TPS yang perolehan suaranya nol. Ia mengaku ada beberapa warga yang mencoblosnya, tapi tidak ada perolehan suara sama sekali di beberapa TPS pada 15 Februari lalu
Namun Sandiaga menegaskan tidak ingin memperpanjang hal tersebut. Ia berencana membuat tim untuk memperketat pengawasan.
“Tapi nggak usah diperpanjang. Karena kita sudah menerima hasil KPUD secara resmi. Kita pastikan nanti tidak akan terulang dan kami tugaskan beberapa tim untuk melapisi TPS-TPS tersebut agar tidak timbul potensi kecurangan di pemilihan yang akan datang,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, dari data yang dikutip detikcom dari laman resmi KPU, Jumat (17/2), KPUD menyatakan Jakarta Barat, dari total 2.934 TPS, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 610.712 suara (48,6 persen). Sedangkan suara untuk Anies-Sandiaga tercatat ada 443.483 (35,3 persen).
Di Jakarta Timur, Ahok-Djarot juga unggul dalam peta perolehan suara di Jakarta Utara. Pasangan nomor urut 2 itu meraih 415.633 suara (48,4 persen). Kemudian Anies-Sandiaga dengan 301.077 suara (35,1 persen).