Cari Solusi Kemacetan Jalinbar, PWI Ajak Pihak Terkait Berdiskusi

 

BANDARLAMPUNG-(PeNa), Diskusi publik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung dengan tema ‘Macet Jalinbar, Apa Solusinya? ‘ digelar di Aula Balai Wartawan Sofyan Ahmad Kota Bandarlampung, Kamis (06/10/2022).

Hadir pada kegiatan tersebut diantaranya, Gubernur Lampung yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Lampung Ganjar Djationo, Kadis PUPR Provinsi Lampung Facrizal Levi Sukmana, Dirlantas Polda Lampung Kombes Mediyanta, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbago.

Kemudian, Kepala Bappeda Provinsi Lampung Mulyadi Irsan, Kepala BPJN Rien Marlia, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Pj Bupati Pringsewu Adi Erliansyah, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo yang diwakili Kasat Lantas AKP Maryoto dan dari akademisi yakni Ilham Malik dan sejumlah mahasiswa.

Kemudian, jajaran pengurus PWI Provinsi Lampung, pengurus PWI Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus. Hadir juga beberapa tokoh masyarakat, Kepala Desa Kurungan Nyawa, Negeri Sakti, Wiyono, Sukaraja, Bagelen.

Membuka diskusi, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa pihaknya sering dicurhati soal kondisi Jalan Lintas Barat (Jalinbar) yang melewati Kabupaten Pesawaran kerap terjadi kemacetan yang panjang.

Bahkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pesawaran Diana Wahyu Widiyanti pernah langsung mengirim pesan What’s App (WA) kepada Bupati Pesawaran tentang kondisi kemacetan di Jalinbar Pesawaran.

“Soal macet di Jalinbar bukan hanya masyarakat yang mengeluh kepada saya, ibu Kajari (Pesawaran) juga pernah WA ke saya, kalau macet di Pesawaran cukup luar biasa,” kata dia.

Diungkapkan, ada sepanjang 17 kilometer Jalan Lintas Barat yang berada di wilayah Kabupaten Pesawaran. “Kalau dulu mau lewat jalinbar ini mungkin hanya butuh waktu 10 menit hingga 20 menit, tapi sekarang bisa memakan waktu satu hingga dua jam,” ujar dia.

“Hal ini tentunya dipengaruhi beberapa aspek, seperti meningkatnya volume kendaraan tapi existing jalan yang ada tidak ada perubahan,” timpal dia.

Ia juga menyampaikan, pada waktu tertentu seperti jam berangkat dan pulang kerja serta hari libur beban kendaraan semakin meningkat.

“Berdasarkan data Dishub dalam satu jam itu ada tiga ribu kendaraan yang melewati Jalinbar Pesawaran, terutama pada jam tertentu,” sambungnya.

Ia pun menjelaskan jika Pemda Pesawaran bersama dengan Polri terus melakukan berbagai upaya untuk selalu mengurai kemacetan yang terjadi.

“Berbagai upaya tentu sudah kami lakukan mulai dari melarang kendaraan besar untuk melintas pada jam-jam padat kendaraan dengan menyiapkan kantong parkirnya, kemudian melakukan rekayasa lalulintas, serta menerjunkan personel Dishub dan Satpol PP untuk membantu Satlantas dalam melakukan pengaturan lalulintas,” jelasnya.

“Lebih dari itu, kita juga sudah mempersiapkan resume untuk di Pesawaran dengan membuat shortcut jalan mulai dari Kemiling (Bandarlampung) hingga ke Gedong Tataan, tapi tentunya kita butuh dukungan anggaran baik dari Pemprov hingga Pemerintah Pusat,” ucap dia.

Oleh sebab itu, Dendi meminta kepada Pemprov Lampung maupun Pemerintah Pusat untuk bisa mendukung pembangunan Jalinbar yang ada di Kabupaten Pesawaran.

“Jadi saya mohon sekali dan yang paling mendesak adalah perlunya pelebaran jalan di Jalinbar ini, bukan hanya untuk kami semata yang ada di Pesawaran tapi seluruh masyarakat yang melintasi jalan tersebut,” tutur dia.

Ia juga menegaskan, sebelumnya telah mengajukan permohonan terkait jalan lintas barat yang langsung disampaikan kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung di Kabupaten Pesawaran.

“Saat Pak Jokowi datang di Pesawaran, kami pernah menyampaikan yang saat itu langsung diserahkan kepada Manteri PUPR Pak Basuki Hadimuljono. Namun, mungkin masih berada ditumpukan bawah. Nah, kami berharap bagaimana bisa naik di atas sehingga ada percepatan, ” ucapnya.

Ungkapan senada juga dikemukakan Pj Bupati Pringsewu Adi Erliansyah dan Bupati Tanggamus Dewi Handajani serta seluruh pihak yang merasa terganggu akibat kemacetan yang setiap hari terjadi.

Kemudian, Dendi juga mengemukakan bahwa data kecelakaan lalulintas pada tahun 2021 telah tercatat 74 kejadian dan memakan korban jiwa sebanyak 35 meninggal dunia. Lalu, pada tahun 2022 telah tercatat kecelakaan 49 kejadian sampai dengan bulan Agustus 2022 lalu.

Menanggapinya, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Lampung Rien Marlia mengaku sedang menggodok dan memformulasikan agar solusi kemacetan di lintas barat segera terselesaikan.

“Kita sedang penggodokan inpres untuk menunjang konektivitas untuk kita pakai menyelesaikan solusi tadi, melalui kajian di mana ruas jalan atau lingkar yang bisa masuk. Karena sifatnya adalah tambahan dari APBN, namun pada waktu kita melakukan usulan untuk pembangunan atau peningkatan jalan tadi, itu harus punya empat kriteria yang dimaksud, ” kata dia.

 

Oleh: sapto firmansis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.