BANDARLAMPUNG (PeNa)-Dua kandidat yang lagi ‘kasak-kusuk’ menjagokan diri pada pemilihan Gubernur 2018 mendatang terus ‘jualan’ program.
Yang bupati konsisten dengan program rondanya dengan diselingi berbagai kegiatan, tidak ketinggalan dengan petahana yang mulai ‘bermain’ ditataran umat.
Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo menghadiri Pengajian Akbar Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Istiqlal ke-XV, Sungkai Barat, Lampung Utara. Rabu (03/05/2017). Ditegaskannya, Pemerintah Provinsi Lampung memiliki banyak program yang berkaitan dengan kesejahteraan seluruh umat, begitu juga dengan umat Islam di Lampung.
Dalam sambutannya Ridho menjelaskan, bahwa Pemprov Lampung memiliki banyak program yang sinergis dengan kesejahteraan umat islam. “Diantaranya adalah program umroh gratis, bantuan untuk masjid dan mushola masing-masih Rp10jt, Pondok-pondok pesantren, marbot masjid, tukang gali kubur, pemandi jenazah, serta wisata rohani ziarah walisongo untuk 6000 orang, dan banyak program lainnya.” papar Ridho.
“Dengan adanya program-program tersebut, harapannya masyarakat kita dapat terjaga dan terus bertambah tingkat keimanannya.” katanya. Mengenai perbaikan jalan, Ridho Ficardo menjelaskan sudah menganggarkan sebesar Rp.40 milyar untuk perbaikan jalan di Kabupaten Lampung Utara. “Diminta Rp.35 milyar, saya kasih Rp.40 milyar, biar jalan-jalan di Lampung utara bagus semua, jadi kalo ibu-ibu mau pengajian, kan enak bisa lancar.” katanya.
Mengakhiri sambutan, Ridho memohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Lampung Utara, agar dirinya dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Lampung dapat terus bekerja keras memajukan dan menyejahterakan masyarakat Lampung.
Memanfaatkan momen ronda, Bupati Lampung Tengah Mustafa diwaktu yang hampir bersamaan meresmikan pasar kampung Rowo Asem Kampung Limanbenawi Kecamatan Trimurjo, Rabu, 3/5/2017. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Mustafa yang dihadiri ratusan warga setempat.
Kepala Kampung Limanbenawi Nyono menerangkan Pasar Rowo Asem terdiri dari 118 los, nantinya diperuntukan untuk pasar sembako yang mengakomodir keperluan jual-beli masyarakat. Saat ini, kata dia, pembangunan pasar mencapai 80%.
“Insya Allah sebelum puasa pasar ini sudah bisa dioperasionalkan. Semua sudah siap tinggal maping jalan. Pembangunan pasar Rowo Asem menelan dana sekitar Rp 700 juta yang merupakan hasil swadaya masyarakat,” terangnya.
Mustafa dalam sambutannya menuturkan, pasar menjadi sarana penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemkab sendiri, telah penyelesaian pembangunan Pasar Seputihmataram, Pasar Rumbia dan sejumlah pasar daerah yang lain di Lamteng.
“Pemkab mengajukan anggaran ke Kementrian perdagangan untuk membangun pasar-pasar kampung. Jika semua kampung telah memiliki pasar, Insya Allah perekonomian masyarakatnya akan membaik. Sebab petani tak perlu jauh-jauh menjual hasil pertaniannya,” kata Bupati.