Kesenian Budaya Dan Bunga Plastik Dari Limbah Jadi Destinasi Desa Sukajaya

 

P E S A W A R A N – (PeNa), Kesenian tradisional dan budaya serta kerajinan bunga plastik berbahan baku limbah menjadi destinasi wisata Desa Sukajaya Kecamatan Punduh Pidada.

Kepala Desa Sukajaya Kecamatan Punduh Pidada Sa’adi Yusuf mengatakan bahwa pariwisata yang banyak daerah lain galakan umumnya mengandalkan keindahan alam, namun kesenian juga tidak kalah menarik.

“Desa kami belum menggali potensi alam sebagai destinasi wisata, kami masih terus membina dan mendorong seni tarian, seni rebana atau betabuh, rudat serta kuda kepang untuk dilestarikan. Setiap minggu mereka berlatih, agar ketika ada pentas dapat maksimal, ” kata Sa’adi Yusuf, Kamis (20/10/2022).

Menurut Sa’adi Yusuf yang banyak memiliki bisnis tersebut, tidak hanya seni dan budaya lokal yang menjadi daya tarik, namun kalangan remaja juga memiliki karya rumahan yang hasilnya sangat indah dan memiliki estetika seni rupa yang tinggi.

“Anak remaja yang dikelola melalui karang taruna membuat kerajinan tangan berupa bunga plastik yang bahan bakunya dari limbah. Jadi, kita manfaatkan limbah menjadi karya seni yang indah, hanya saja belum memiliki pangsa pasar yang konsisten, ” ujar dia.

Ia juga menerangkan bahwa dengan luasan geografis 1.050 Hektar dan jumlah penduduk 824 jiwa yang terdiri dari 456 perempuan dan 368 laki-laki, Desa Sukajaya dengan 3 Dusun dan 6 RTnya terus melakukan berbagai inovasi guna mengembangkan daerahnya sehingga kedepannya lebih sejahtera masyarakatnya.

“Memang tidak mudah, tapi kami terus berupaya bagaimana caranya agar perekonomian masyarakat dapat lebih meningkat. Selain home industry, kami juga memiliki perkebunan dan peternakan sebagai salah satu sumber kehidupan, ” terang Sa’adi Yusuf yang juga pemilik ribuan tanaman bonsai.

Untuk itu, lanjutnya, pembangunan kedepan masih fokus pada infrastruktur yang ada di lahan perkebunan sehingga dapat membantu melancarkan masyarakat dalam mengangkut hasil kebun.

“Kedepan masih soal infrastruktur, terutama jalan disekitaran kebun. Kalau jalan sudah bagus, masyarakat tidak kesulitan dalam mengangkut hasil bumi karena ini sangat mempengaruhi harga komoditi. Nah, kalau jalan bagus tentunya biaya angkut dapat lebih murah dan hasil panen bisa lebih cepat dijual, ” ujar dia.

Kemudian, soal pendidikan juga terus ditingkatkan agar kedepan tidak ada lagi yang tidak menyelesaikan pendidikan minimal 12 tahun. Sementara, TK dan PAUD masih menjadi sarana karena SD dan SMP bisa dijangkau di desa sebalahnya.

“Kita berharap kedepan anak anak setidaknya menyelesaikan pendidikan 12 tahun, syukur ya ada yang pada ke perguruan tinggi dan kembali ke desa membangun desanya, ” tutur dia.

Ia juga sangat berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung bahkan pemerintah pusat dapat membantu meningkatkan infrastruktur serta hal lainnya.

“Terutama infrastruktur, kami sangat berharap pihak yang memiliki kebijakan tersebut dapat mempercepat dalam membantu masyarakat desa khususnya Desa Sukajaya, ” tegas dia.

Menanggapinya, Samsudin salah satu warga setempat juga mengatakan bahwa pembangunan secara umum sekarang lebih ada peningkatan jika ditengok ke puluhan tahun sebelumnya.

“Alkhamdulillah, kalau sekarang akses jalan sudah ada peningkatan jika dibandingkan puluhan tahun lalu. Mudah-mudahan, nantinya pemerintah dapat memperhatikan jalan dan membangunnya jadi lebih bagus lagi. Kan, sekarang sudah tidak pandemi lagi artinya negara sudah bisa fokus pada pembangunan secara fisik, ” kata dia.

Oleh: sapto firmansis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.