Akhirnya Pesawaran Memiliki Naskah Arsip Transmigrasi Pertama

PESAWARAN-(PeNa), Diusia ke-11 tahun, akhirnya Kabupaten Pesawaran memiliki buku dokumen tentang transmigrasi pertama di Indonesia. Peluncuran buku tersebut langsung dilakukan oleh Bupati Dendi Ramadhona di Aula Musium Transmigrasi Lampung, Kecamatan Gedong Tataan, Jumat (27/7).

Buku tersebut berisikan segala peristiwa cikal bakal Gedong Tataan yang diawali para transmigran.

Bacaan Lainnya

“Buku ini nantinya menjadi mahal, karena isinya tentang sejarah dari jaman kolonial Belanda, Penjajahan Jepang hingga sekarang. Dokumen yang sama, sebelumnya hanya ada di Negeri Belanda dan beberapa tempat diluar Kabupaten Pesawaran,  ” kata dia.

Diterangkan, bahwa pertama dilakukan trasmigrasi di Indonesia adalah di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan yakni di tahun 1903-1930.

“Di Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan adalah tempat pertama kali dilangsungkan transmigrasi sebelum  ada  ditempat lain seperti di Tulang Bawang, Mesuji, Metro dan daerah lainnya, ” terang dia.

Dijelaskan, dengan adanya buku arsip transmigrasi pertama di Indonesia yang dimiliki maka masyarakat atau generasi penerus dapat mengerti sejarah tanpa harus mencari informasi keluar.

“Sekarang, generasi penerus dapat mempelajari dengan buku arsip yang kita miliki sekarang, ” jelas dia.

Dendi juga mengungkapkan bahwa keberadaan Musium Transmigrasi diwilayahnya lebih tepat dikelola oleh Pemda Pesawaran.

“Kami memohon, kalau bisa musium transmigrasi dapat dipinjam pakai agar bisa lebih terawat dan berdampak ekonomi bagi Pesawaran. Kalau yang mengelola kita, maka bisa menjadi destinasi wisata dan otomatis banyak hal positif yang dilakukan, ” ungkap dia.

Menurutnya, selama ini dirinya tidak bisa melakukan penataan terhadap salah satu musium bersejarah tersebut, karena terbentur dengan kewenangan.

“Musium itu kan merupakan kewenangan Pemprov Lampung, maka dari itu, untuk lebih memaksimalkan keberadaannya, beri kami kesempatan untuk mengelolanya. Kami juga tidak akan merebutnya atau mengacak-acaknya, tapi lebih kepada memaksimalkan tempat tersebut,” ujar dia.

Untuk diketahui, buku yang digarap cukup lama oleh beberapa akademisi tersebut di luncurkan tepat pada semarak pesawaran. Kegiatan Ekspose Naskah Sumber Arsip Transmigrasi Pertama di Indonesia  ini juga dihadiri mantan Rektor Unila Muhajir Utomo dan Ketua Patri Lampung. PeNa-spt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.