Dinas Pengairan Tak Serius, Kerusakan Irigasi Ancam Produksi Padi

Penumpukan sampah yang rumah tangga dan sampah alam yang terjadi setiap memasuki musim penghujan pun menjadi salah satu faktor penurunan debit air dijaringan irigasi utama. foto PeNa Gus

METRO (PeNa) – Kekurangan air masih masih menjadi ancaman petani padi di Lampung,

Walaupun sejak awal bulan November curah hujan sudah tinggi. Namun, curah hujan tersebut tidak menjadi jaminan ketersediaan air mencukupi hingga musim tanam perdana di bulan Januari 2019 mendatang.

Sebelumnya, Dinas Pengairan Provinsi Lampung sudah memperketat penjagaan setiap titik pintu air sepanjang Sekampung System, hal tersebut untuk mengantisipasi bentrok antar petani karena memperebutkan air. Penjagaan tersebut, kata Yudi salah satu petani sawah di Metro tidak menjadi jaminan adanya ketersediaan air bagi petani khususnya sawah teknis.

“Apalagi pemerintah getol sekali untuk tiga kali musim tanam dalam satu tahun. Resikonya bagi petani itu terlalu besar, selain ketersediaan air juga serangan hawa wereng yang sampai saat ini tidak ada penangkalnya,” kata dia.

Ancaman kekurangan air, dijelaskan Yudi bukan semata-mata disebabkan kurangnya curah hujan. Tapi faktor jaringan teknis yang tidak memadai sehingga debit air dari hulu ke hilir tidak maksimal. Dicontohkannya, jaringan irigasi yang ada saat ini sudah rusak, bahkan dibeberapa titik sudah dikategorikan parah.

Kegiatan pengerjaan rehap tersier yang tidak marata sehingga ancaman tingginya resapan air masih menjadi yang utama. foto gus

“Lihat saja, dindingnya (irigasi) sudah jebol, bahkan nyaris menggerus jalan irgasi yang berbatasan langsung dengan persawahan. Hal itu menimbulkan sedimentasi yang tinggi sehingga resapan air nya juga tinggi. Belum lagi jaringan tersier yang tidak memadai. Selain sudah tidak berlapis semen, juga semakin dangkal,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Wilayah II Dinas Pengairan Provinsi Lampung, Yeni Rianto mengaku jika kondisi jaringan dibeberapa titik memang terdapat kerusakan. “Ya memang (ada kerusakan) tapi kita berusaha untuk mengantisipasi minimal debit air tercukupi. Saya setiap hari selalu memantau langsung ketersediaan air. Kalau saat ini, kita belum buka pintu air di Sekampung System. Mungkin dibulan Januari atau awal Februari 2019 nanti, karena debit air masih belum maksimal,” tegasnya. gus

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.