Presiden saat memberikan keterangan kepada pers di Istana Merdeka.ist |
JAKARTA (PeNa); Melihat situasi dan kondisi terkini di Tanah Air yang memerlukan keberadaannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menunda agenda kunjungan kenegaraannya ke Australia.
Semula Presiden diagendakan untuk bertolak menuju Australia pada Sabtu (5/11) malam ini, dan akan berada di Australia hingga Selasa (8/11) mendatang.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden (Setpres) Bey Machmudin dalam siaran persnya Sabtu (5/11) pagi mengemukakan, bahwa Presiden Joko Widodo pada sekitar pukul 10.30 WIB tadi telah menghubungi Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull untuk menyampaikan kabar penundaan kunjungan tersebut.
“Presiden juga telah menugaskan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk membahas ulang penjadwalan kunjungan tersebut,” kata Bey.
Sebelumnya saat menyampaikan keterangan pers seusai memimpin rapat koordinasi di Istana Merdeka, Jumat (4/11) malam, Presiden Jokowi menyesalkan kerusuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di depan Istana Negara, Jakarta.
“Terima kasih kami sampaikan kepada para ulama, para kyai, para habaib, para ustadz yang telah memimpin umatnya, yang menyejukkan sehingga sampai Magrib tadi berjalan dengan tertib dan damai.
Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da Isya yang seharusnya sudah bubar, tapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi,” kata Presiden Jokowi.
Sangat Baik
Dalam siaran persnya Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Setpres Bey, Machmudin mengatakan, hubungan Indonesia dan Australia saat ini sedang berada pada kondisi yang sangat baik. “Kedua negara selalu berkomitmen terus meningkatkan hubungan kenegaraan yang sangat penting ini,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia, lanju Bey, sekaligus menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Australia yang telah melakukan persiapan yang sangat baik guna menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.setkab.go.id