FRANKFURT – (PeNa), Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim, meresmikan layanan penerbitan Paspor Elektronik (E-Paspor) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Frankfurt, Jerman, pada Jumat (20/09/2024).
Dalam acara tersebut, paspor elektronik pertama diserahkan kepada Konsul Jenderal RI Frankfurt, Antonius Yudi Triantoro, dan Gwenda Praya Kinanti, seorang warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah kerja KJRI Frankfurt.
Konsul Jenderal Antonius Yudi mengungkapkan, jumlah warga negara Indonesia (WNI) di wilayah kerja KJRI Frankfurt meningkat setiap tahun, didominasi oleh mahasiswa dan tenaga kesehatan. “Lebih dari 17.000 WNI tinggal di wilayah kerja KJRI Frankfurt, dan ini menunjukkan betapa pentingnya layanan imigrasi yang efisien,” ujarnya.
Frankfurt menjadi perwakilan RI ke-10 yang menyediakan layanan E-Paspor, setelah Singapura, Tokyo, Seoul, Den Haag, Jeddah, Los Angeles, Berlin, Sydney, dan Beijing. Antonius menambahkan, dukungan dari Atase Imigrasi di Berlin sangat membantu dalam menyediakan layanan “reach out” atau Eazy Passport di beberapa kota yang masuk wilayah kerja KJRI Frankfurt.
Wilayah kerja KJRI Frankfurt mencakup enam negara bagian di Jerman: Hessen, Baden-Württemberg, Bayern, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, dan Saarland, dengan total area lebih dari setengah luas Jerman. Seiring meningkatnya jumlah WNI di wilayah tersebut, KJRI Frankfurt menghadapi lonjakan kebutuhan layanan publik, terutama dalam dua tahun terakhir.
“Kehadiran layanan paspor elektronik di Frankfurt diharapkan dapat mempermudah WNI yang membutuhkan penggantian paspor, baik untuk studi maupun bekerja di Jerman,” tambah Antonius.
Silmy Karim menyatakan bahwa layanan E-Paspor ini akan mempercepat dan mempermudah proses pengajuan paspor bagi WNI di Jerman. “Dengan tersedianya paspor elektronik, proses pengajuan paspor menjadi lebih cepat dan praktis, terutama bagi mereka yang sedang bekerja atau belajar di Jerman,” kata Silmy Karim.
Selain meresmikan layanan E-Paspor, Silmy Karim juga mengunjungi layanan imigrasi di Dusseldorf, berinteraksi dengan masyarakat Indonesia setempat untuk mendengarkan aspirasi dan masukan terkait layanan keimigrasian dan kewarganegaraan.
“Kami berharap inovasi dan peningkatan layanan imigrasi ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh WNI, baik di dalam maupun di luar negeri,” tutup Silmy Karim.