Masih Banyak Polisi Yang Lurus Dari Pada Yang Bengkok

 

GEDONG TATAAN-Jutaan mata terbelalak melihat fenomena beberapa kasus yang menyeret nama perwira tinggi atau jendral polisi hingga pangkat terendah dikepolisian yakni bhayangkara dua atau dapat disebut bharada. Namun, sepertinya perilaku terpuji yang ada di Polri tidak menggugah dan tak mampu mendorong kepala masyarakat untuk menyimaknya hingga memberikan apresiasi.

Di Kota Malang, ada seorang anggota Satuan Lalu Lintas Polres Malang Kota, yakni Bripka Seladi yang harus membanting tulang mencari tambahan penghasilan keluarganya dengan mengumpulkan barang bekas yang kemudian dijual ke tengkulak.

Aktifitas memilah sampah itu dia lakukan setiap hari selepas jam dinas. ”Ini lagi misah-misahin sampah. Ada ulat sama banyak lalatnya di sini,” ujar Seladi, kepada JPNN.Com.

Kemudian, di Polres Pesawaran Polda Lampung juga ada salah satu anggotanya yang dengan tekunnya merangkai bunga papan setelah lepas dinas. Ia adalah Bripka Fahrizal Juarsyah yang telah memilih usaha menjual jasa sewa bunga papan untuk menambah pundi-pundi keuangan keluarganya.

“Usaha apa aja, yang penting halal dan tidak mengganggu dinas. Meski harus berkeringat karena angkat junjung bunga papan yang dipasang dilokasi pemesan, tapi nikmat. Apapun kalau kita syukuri, pasti Allah limpahkan rakhmatNya, ” kata Fahrizal Juarsyah sambil merangkai bunga papan dirumahnya di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan.

Usai lepas dinas, mengenakan alas kaki sendal jepit serta kaos oblong dan celana tiga perempat yang dilengkapi sejumlah kantong saku depan belakang dan samping menjadi ganti baju dinas yang setiap hari dikenakan sebagai kebanggaannya bersama keluarga.

Bahkan, sejumlah prestasi kedinasan pun telah banyak diraih namun tidak membuatnya jumawa dan merasa paling hebat diantara rekan sejawatnya serta ketika berada ditengah masyarakat.

Salah satu prestasi yang diraih tersebut mampu mengangkat citra Polri saat itu yakni sebagai pemenang lomba da’i polisi se-Polda Lampung pada tahun 2018. Penghargaan pun diterima yang diserahkan langsung oleh Irjend Pol Suntana yang saat itu menjadi Kapolda Lampung. Penghargaan sebagai juara layak diterima karena Bripka Fahrizal Juarsyah setiap hari jum’at melaksanakan dakwah melalui mimbar khotbah sholat jumat di sejumlah masjid.

Dua contoh tersebut merupakan bagian dari ribuan anggota Polri lainnya yang berdedikasi tinggi terhadap merah putih dan terus menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat dengan segala kondisi alam geografis yang kerap merintangi. Dan, masih banyak anggota Polri yang menjadi tauladan dilingkungan masyarakat karena dengan ketegasan dan kebijaksanaannya dalam mengurai persoalan sosial.

Masih banyak perilaku polisi yang lurus dari pada yang bengkok, dan terlebih Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo langsung menindak cepat dan tegas kepada anggota Polri yang melanggar hukum dan etik. Ketegasan sikap tersebut sesungguhnya melenyapkan perilaku polisi yang bengkok dan pada akhirnya tinggalah polisi yang lurus.

Rentetan kejadian pelanggaran hukum oleh oknum yang dianggap merusak citra Polri beberapa waktu terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut prihatin dan menyempatkan diri memberikan arahan kepada Kapolres dan Kapolda se-Indonesia serta Pejabat Utama dilingkungan Polri. Instruksihya sangat jelas, tindak tegas bagi anggota Polri yang melanggar hukum dan jangan gagah-gagahan dengan pola hidup yang hedonisme dan glamour.

Dikumpulkannya para perwira menengah dan perwira tinggi Polri di Istana beberapa waktu lalu, diharapkan dapat merubah dan memperbaiki Polri yang langsung dibawah kendalinya. Masyarakat banyak yang menaruh harapan pada kebijakan Jokowi tersebut dan berharap dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari seluruh anggota Polri di Indonesia.

Penindakan secara objektif kepada anggota Polri juga dapat dijadikan bukti bahwa Polri tegak lurus dalam menegakan supremasi hukum. Tidak sedikit Polri telah memberhentikan dengan tidak hornat terhadap anggota yang terbukti melakukan pelanggaran berat, tentunya tanpa melihat jabatan dan pangkat karena faktanya seluruhnya telah diganjar sesuai dengan perbuatannya.

Satu sisi, pemberantasan kejahatan juga harus dilakukan dengan keras dan tegas. Sehingga para pelaku dapat jera dan masyarakat merasa nyaman dan aman. Ketegasan terhadap pelaku kriminalitas dan narkoba serta tindak pidana korupsi harus tetap dikedepankan sehingga masyarakat merasa terlindungi dan terayomi.

Masyarakat seharusnya juga dengan faer ketika menilai kinerja institusi negara, kemudian dapat melibatkan diri atau turut berpartisipasi sebagai kontrol sosial memberikan masukan dan kritikan yang membangun sehingga Polri kembali menjadi kebanggaan. Semoga dengan dilakukannya penindakan tegas di internal Polri dapat melindungi yang lainnya sehingga mampu terus melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya. Meskipun, tidak jarang juga Polri melakukan aksi sosial ditengah masyarakat.

 

 

18 Oktober 2022
artikel berita Polri
Oleh: sapto firmansis
Email: saptofirmansis07@gmail.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.