Minggu Mruput Wabup Pringsewu Nyruput Kopi Codot 

PRINGSEWU-(PeNa), Penganan yang dijajakan pedagang kecil sepanjang jalan dua jalur menuju perkantoran pemerintah daerah (pemda) Kabupaten Pringsewu jadi lirikan pejabat didaerah tersebut. Misalnya,Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi yang nyruput kopi codot usai lari pagi, Minggu (15/10).

Kegiatan Minggu Mruput yang di ikuti beberapa pejabat pemda tersebut di inisiasi oleh Pringsewu Comunity dan sudah berlangsung tiga kali dengan dukungan penuh Fauzi. Didampingi Ketua Pringsewu Community, Umbar Satrio Susilo dan jajaran panitia, Fauzi menyempatkan berdialog dengan para pengunjung maupun pedagang. Lalu, mencicipi penganan tradisional seperti bubur jongkong, candil, lemet aceh, nasi oyek, tiwul dan minuman cendol juga kopi codot.

Kesempatan itu,hadir juga Ketua Papringan Pringsewu Jakarta, Joko Sapto. Wabup Fauzi bersama para ketua komunitas tersebut juga memotong tumpeng oyek berisikan orek teri tempe, jengkol sambel dan urap. Potongan tumpeng diberikan kepada Ketua Pringsewu Community Umbar Satrio Susilo dan  Ketua Papringan Pringsewu Jakarta, Joko Sapto.

“Pada acara Nggruput Minggu Meruput,saya  sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya. Sebab selain berolah-raga pagi hari dengan udara yang masih sejuk, juga bisa membeli aneka jajanan tradisional yang sudah mulai langka dicari dipasaran,” kata Fauzi.

Suasana tersebut dimanfaatkan menjalin dan mengintensifkan tali silaturakhim yang kerap terkendala waktu. Fauzi juga meminta kepada satuan kerja (satker) terkait untuk mensuportnya dengan menyiapkan bak sampah,penerangan dan toilet fortable.”Kepada Dinas Lingkungan Hidup, agar bisa menyiapkan bak tempat sampah, penerangan jalan dan yang lebih penting harus ada Fortable Toilet minimal empat titik,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua penyelenggara “Nggruput Minggu Meruput” Umbar Satrio Susilo  mengungkapkan bahwa, kegiatan tersebut sudah dilakukan tiga kali. Yakni, sejak hari Minggu 1 Oktober lalu, dibuka mulai pukul 06.00-10.00 WIB. “Dan alkhamdulillah, baik pengunjung dan pedagangnya terus bertambah sampai  ketiga kalinya  warga tetap antusias mengunjungi,” ungkap dia.

Selain penganan tradisional ada juga dipajang perpustakaan gratis dari kelompok  Gerobak Pustaka Garda Wonokriyo, Gadingrejo. Disamping itu ada juga festival berbagai dolanan permainan tradisional  seperti Egrang, Gobag slodor, Bentengan, Engklek, Gendongan, dan permainan lainnya.

Ditegaskan, fokus pada kegiatan tersebut adalah untuk bermain, berolahraga juga bernostagia bersama keluarga melalui jajanan dan permainan tradisional.”Namun yang lebih penting untuk menjalin silaturahmi antar sesama,” tegas dia. PeNa-spt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.