Vaksin Covid-19 Solusi Kekhawatiran Wali Murid Pada PTM

 

 

P E S A W A R A N – (PeNa), Vaksin yang diberikan pada siswa dan siswi dapat menjadi solusi wali murid pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ditengah pandemi corona.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pesawaran Nanda Indira Dendi mengatakan bahwa kegiatan vaksinasi ini merupakan salah satu pendukung untuk menjamin kesehatan para siswa yang saat ini sudah mulai melangsungkan pembelajaran tatap muka.

“Saya yakin, banyak wali murid yang khawatir ketika anak-anaknya berangkat sekolah di tengah pandemi seperti saat ini. Maka dari itu pemerintah mengambil langkah untuk memprioritaskan vaksin ini kepada para pelajar, sehingga mereka bisa mengikuti PTM secara aman dan juga nyaman, serta terhindar dari paparan covid-19,” kata dia saat meninjau secara langsung pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar yang digelar di SMKN 1 Gedongt Tataan di Desa Wiyono Kecamatan Gedong Tataan, Kamis (23/09/2021).

Menurutnya, pada pelaksanaan vaksinasi hari ini pihak Pemkab menyiapkan vaksin sebanyak 1000 dosis yang dibagi untuk pelajar di dua sekolah menengah atas (SMA).

“Hari ini 795 dosis untuk pelajar SMKN 1 Gedongtataan sedangkan sisanya untuk SMAN 1 Gedongtataan, sedikit demi sedikit kita gulirkan vaksin ini untuk para pelajar, sehingga pelajar yang berada di Pesawaran semua tersentuh oleh vaksin,” ujar dia.

Program vaksinasi tersebut belum dapat diberikan secara merata dengan waktu bersamaan, pasalnya sampai sekarang ketersediaan vaksin masih terkendala.

“Memang ada beberapa kendala yang kita hadapi dalam pelaksanaan vaksinasi untuk pelajar, salah satunya ketersediaan vaksin yang terbatas, tapi kita bersyukur untuk saat ini semua pihak sedang berusaha agar kita mendapatkan vaksin untuk masyarakat terutama untuk para pelajar,” tutur dia.

Melengkapinya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesawaran Anca Martha Utama mengatakan bahwa saat ini Pemkab baru memprioritaskan untuk para pelajar tingkat SMA/SMK sederajat, sedangkan untuk murid SD dan SMP belum bisa dilakukan.

“Saat ini kita masih menyelesaikan untuk tenaga pendidiknya dahulu, sedangkan regulasi dari pemerintah pusat remaja yang bisa dilakukan vaksin itu umur 12-18 tahun, berartikan itu level dari jenjang pendidikan SMP dan seterusnya, jadi SD belum,” kata dia.

Ditegaskan, untuk saat ini PTM yang dilakukan memang belum seluruh sekolah, melihat dari zonasi masing-masing desa, dan juga sekolah yang melaksanakan PTM harus memiliki standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan di tengah pandemi.

“Inikan baru beberapa saja, kemudian jam belajarnya juga dilakukan pembatasan, anak yang masuk sekolah juga harus dibatasi sehingga tidak adanya kerumunan. Hal ini guna mencegah terjadinya klaster baru dalam dunia pendidikan,” tegas dia.

 

Oleh: sapto firmansis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.