Dua Remaja Menjambret Demi Gaya Hidup

BANDARLAMPUNG-(PeNa), Hanya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, dua remaja asal Desa Gunung Sugih, Lampung Tengah melakoni aktifitasnya sebagai jambret.
Keduanya adalah Edo Pangestu (15) dan Dwi Jaya (20) yang kini meringkuk di hotel prodeo. Kepada PeNa, kedua pelaku mengaku menjambret dan hasilnya untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup dan berfoya-foya. Misalnya membeli hand phone android dan merokok.”Saya masih sekolah ikut Paket B, saya terpaksa ngejambret karena ingin punya HP Android dan rokok,” kata Edo Pangestu, saat ekspose di markas Polda Lampung, Senin (13/11).
Tersangka Edo Pangestu mengungkapkan, keterbatasan ekonomi keluarganya menyebabkan perbuatan tersebut dilakukan.”Saya anak kedua dari dua bersaudara, sementara ayah bekerja sebagai sopir truk yang jarang pulang. Dan ibu hanya menjadi ibu rumah tangga biasa. Jadi bingung kalau pengin duit,terpaksa harus mencari sendiri.” ungkap dia.
Dijelaskan, karena ayahnya jarang pulang jadi tidak sering bertemu dan berkumpul. “Saya sering menginap di rumah Dwi Jaya yang merupakan tetangga desa, karena punya keinginan sama, kami nekat ngejambret,” kilah dia.
Kebiasaan menjambret dijalani berawal tanpa direncanakan. Kemudian,setelah kesempatan dan situasi mendukung terus dilangsungkan. Sekali berhasil, mereka pun akhirnya menjadi ketagihan. “Kami sudah tiga kali ngejambret, terakhir saya ditangkap warga dan diserahkan ke petugas. Saya sudah minta maaf kepada ibu dan saya menyesal, tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi,” sesalnya.
Kini kedua tersangka Dwi Jaya dan Edo Pangestu harus menjalani pemeriksaan selanjutnya dan terancam pasal pencurian dengan pemberatan. Menyikapi perilaku para pejambret yang masih berusia muda, Kapolda Lampung, Irjen Pol. Suroso Hadi Siswoyo mengatakan, mengenai aksi jambret yang hampir rata-rata masih berusia muda pihaknya akan mengupayakan tindakan preventif.“Kita akan lebih meningkatkan patroli dan lebih mengoptimalkan strong point. Selain itu, kita juga akan melakukan pendekatan terhadap anak-anak muda yang kerap kali nongkrong di pinggir jalan,” kata dia. PeNa-obi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.