Menyusul pelantikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Gedung Putih menekankan bahwa para imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal, akan menjadi fokus peningkatan upaya deportasi yang dijanjikan Trump.
“Orang-orang yang bisa menimbulkan bahaya atau telah menimbulkan bahaya dan telah memiliki catatan kriminal, merupakan fokus (deportasi),” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/1/2017).
Hal itu disampaikan Spicer ketika wartawan menanyakan mengenai masa depan program yang melindungi para imigran anak tak terdokumentasi dari kemungkinan deportasi.
“Kami punya serangkaian orang-orang yang harus kami cari tahu — orang-orang yang melebihi masa tinggal visa mereka, yang telah melakukan kejahatan. Kami akan mencari itu secara sistematis dan metodis. Sekarang ini, fokusnya adalah pada orang-orang yang telah menimbulkan bahaya bagi negara kita,” tegas Spicer.
Trump resmi dilantik jadi Presiden ke-45 AS pada 20 Januari lalu. Sesaat setelah dilantik, pengusahan real estate ini langsung mengambil langkah kontroversial.
Dia memecat hampir seluruh Duta Besar AS di negara-negara dunia. Bahkan, Trump sama sekali tidak menyiapkan pengganti bagi Dubes yang diberhentikan.
Sebelum melakukan pemecatan massal tersebut, Trump memang sudah memberikan peringatan bagi seluruh Dubes yang ditunjuk Presiden Barack Obama agar mengundurkan diri. Mereka dipaksa meninggalkan pekerjaannya hingga Jumat (20/1) siang waktu setempat.