Kampus UIN Sarang Maksiat Dan Hasrat Seksual Oknum Dosen? 

BANDARLAMPUNG-(PeNa), Senator asal Lampung Andi Surya menyebut bahwa Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Provinsi Lampung justru menjadi sarang maksiat dan hasrat seksual oknum dosen.
Hal tersebut menanggapi pernyataan Penanggungjawab Kelompok Studi Kader (Klasika) Een Riansah bahwa kasus pelecehan seksual di Kampus UIN bukan yang pertama, sebelumnya dia menyatakan pernah terjadi tiga kasus pelecehan seksual dalam tiga tahun terakhir.
“Ini fakta luar biasa jika benar pernyataan Penjab Klasika Een Riansah, Kampus UIN sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang berbasis agama justru menjadi sarang maksiat dan hasrat seksual oknum dosen. Meskipun saya percaya bahwa ini hanya segelintir kecil oknum dosen UIN, ” kata Andi Surya, Sabtu (12/01).
Menurutnya, kampus adalah palang pintu idealisme, norma, dan darma bhakti kepada nusa bangsa serya agama. “Apakah oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan ini sudah kehilangan akal sehat dan keimanannya? ,” ujar dia.
Dijelaskan, kampus merupakan tempat pendidikan anak-anak bangsa menjadi handal dan tangguh menghadapi masa depannya.
“Kampus seharusnya menjadi tempat di mana anak-anak bangsa dididik menjadi insan-insan handal yang tangguh menghadapi masa depan melalui Tridarma Perguruan Tinggi, bukan menjadi objek hasrat seksual oknum dosen. Saya menjadi kehilangan kata-kata untuk menyampaikan gejala immoralitas yang terjadi Kampus UIN ini, ” jelas dia.
Dilanjutkan olehnya, kenapa terjadi seperti ini, tahun lalu saya pernah mengkritisi perihal UIN yang dalam proses penerimaan mahasiswa baru cenderung mengabaikan nisbah dosen. Jumlah mahasiswa sekitar 28 ribu namun hanya dilayani sekita 400-an dosen, sisanya adalah dosen-dosen paruh waktu atau dosen luar biasa yang tidak memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional).
“Saya menduga ini ada hubungannya, karena mentarget rasio dosen berbanding jumlah mahasiswa puluhan ribu bukan pekerjaan mudah, sehingga diduga terekrut oknum dosen yang kurang memiliki kapabilitas dalam hal moral, iman dan taqwa, ” tutur dia.
Andi Surya pun menyarankan kepada Pimpinan UIN untuk tidak melindungi oknum dosen yang diduga melakukan tindak pidana pelecehan seksual kepada mahasiswanya.
“Untuk itu, saya menyarankan kepada pimpinan UIN, pertama, tidak melindungi oknum dosen yang diduga melakukan pelecehan seksual ini dan segera proses secara hukum maupun administratif. Kalau perlu sementara oknum dosen terduga ini dicutikan lebih dahulu, jika terbukti lakukan pemecatan sesuai UU dan peraturan, ” ungkap dia.
Ditegaskan, Pimpinan UIN harus melakukan evaluasi dan pembinaan kepada dosen-dosen baik secara moralitas maupun iman dan taqwa karena ini lembaga kampus berbasis agama maka selayaknya para dosen di kampus yang berbasis agama dibentengi oleh tuntunan nilai-nilai agamis.
 “Jika ingin mengejar rasio dosen terhadap mahasiswa, lakukan proses rekrutmen dosen secara benar dan memenuhi standar etik pengajar, bukan hanya ilmu saja tetapi tekanan pada aspek perilaku dan etika sehingga diperoleh sumber daya dosen yang memiliki keseimbangan antara ilmu dan imtaq, ” tegas dia. PeNa-spt/rls.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.