KOMBED-L Lampung Bidik Korban Tsunami Lamsel

LAMPUNG SELATAN-(PeNa), Komunitas Bediler (KOMBED-L) Provinsi Lampung membidik korban tsunami di beberapa desa di Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan untuk diberikan bantuan pasca masa pemulihan bencana tsunami yang terjadi 22 Desember 2018 lalu.
Ketua KOMBED-L Lampung Agus Hermanto mengemukakan bahwa pemberian bantuan tersebut diharapkan dapat membantu beban hidup para korban tsunami di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kita datang untuk memberikan bantuan logistik, seperti mie instan, beras, air minum kemasan, pakaian dalam, buku dan alat tulis untuk adik-adik yang masih sekolah. Mungkin barang-barang tersebut dapat membantu mereka dan terpenting adalah hal tersebut merupakan kepedulian sesama sebagai anak bangsa, ” kata Agus, Minggu (06/01).
Ia juga menerangkan bahwa diantara bantuan yang diserahkan sebagian titipan dari Dewan Pembina KOMBED-L Provinsi Lampung Bambang Suryadi dan Sumarsono selaku Anggota DPRD Lampung Tengah.
“Sebagian bantuan merupakan titipan dari Anggota Dewan Lampung Tengah Sumarsono dan Bambang Suryadi selaku Dewan Pembina KOMBED-L, ” terang dia.
Dijelaskan, bencana tsunami yang terjadi merupakan isyarat dari Tuhan untuk hambanya agar lebih mendekatkan diri serta senantiasa berbuat kebaikan.
“Ini isyarat Allah Subkhanahu Wataala, agar kita harus terus meningkatkan kebaikan. Merawat bumi dengan tidak mengotori, merusak atau berperilaku menyimpang yang bertentangan dengan norma manusia maupun agama apapun, ” jelas dia.
Menambahkan, Dewan Pembina KOMBED-L Lampung Bambang Suryadi yang juga calon legislatif dari PDIP untuk DPR-RI juga mengatakan bahwa kondisi alam yang cenderung tidak menentu akan lebih berpotensi menimbulkan bencana.
“Kondisi alam sekarang sudah susah diprediksi dan cenderung tidak menentu. Untuk itu, tidak ada upaya lain dalam mengantisipasi kecuali dengan terus lebih intensif berbuat baik. Dilingkungan, kita tingkatkan kegotong royongan dalam hal apapun. Karena kepedulian sesama akan lebih cepat muncul ketika kita memiliki jiwa kebersamaan atau gotong royong. Hargai makhluq lain yang memang Allah ciptakan untuk mengisi dunia ini agar manusia dapat terus belajar, apapun itu. Pada bencana tsunami ini, kita bisa ambil hikmahnya, ” kata dia. PeNa-spt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.