P E S A W A R A N -(PeNa), Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) disejumlah wilayah, masyarakat dihimbau dapat melakukan bersih-bersih dilingkungan tempat tinggal masing-masing.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa dalam pencegahan DBD dengan pola hidup sehat ternyata tidak cukup hanya menjaga kebugaran tubuh dan menjaga pola makan guna memenuhi kebutuhan tubuh serta berolahraga.
“Selain menjaga pola hidup sehat, kami himbau juga kepada seluruh masyarakat untuk dapat bersih-bersih lingkungan agar tidak ada ruang untuk nyamuk bertelur atau berkembang biak,” kata dia,Kamis (16/01/2025).
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan memberikan foging dan memberikan pelayanan penanganan kasus DBD secara intensif.
“Masyarakat dapat melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M Plus, yaitu menguras, menutup, mendaur ulang, serta menambahkan langkah-langkah pencegahan lainnya.Dengan metode 3M Plus, kita berharap masyarakat bisa mencegah penyebaran DBD lebih luas,” ujar dia.
Dendi menegaskan juga, bagi masyarakat yang terindikasi DBD untuk dapat melaporkan kepada Bidan Desa atau Perawat Home care setempat agar nantinya dilakukan penanganan pencegahan sehingga tidak meluas.
Melengkapinya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Pesawaran dr. Media Apriliana mengungkapkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2024 mencapai 480 kasus.
Meski demikian, tidak ada laporan korban di Bumi Andan Jejama yang meninggal dunia akibat penyakit yang berasal dari nyamuk Aedes Aegepty.
“Kecamatan Negeri Katon menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi. Data ini berdasarkan laporan dari Puskesmas yang ada di Negeri Katon,” kata dia.
“Ya, kasus paling banyak ada di Kecamatan Negeri Katon, dengan data dari Puskesmas Raworejo mencatat 80 kasus, sedangkan Puskesmas Kalirejo 81 kasus,” imbuh dr. Nana, panggilan akrabnya.
Terkait DBD, dr. Nana menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satu faktornya adalah, dekatnya saluran air yang menjadi sarang nyamuk dengan pemukiman.
“Faktor penyebab tingginya angka kasus adalah rendahnya kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk, terutama saat musim penghujan. Terutama tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk, ini sangat penting,” tegas dia.
Untuk diketahui, kasus DBD juga terjadi disejumlah wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Lampung,ditengah musim hujan dan menjelang hari raya Imlek tahun 2025.
oleh: Sapto firmansis