Masyarakat Pertanyakan Bangunan Gedung Samsat Pesawaran Mangkrak

PESAWARAN-(PeNa), Masyarakat Kabupaten Pesawaran murung dengan mangkraknya bangunan Gedung Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) di Jalan Baru Simpang Tugu Coklat, Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan.
Sedianya, di tahun 2019 bangunan Gedung Samsat tersebut dapat memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung baru.
Faktanya, pembangunan Gedung Kantor Samsat Kabupaten Pesawaran yang dibangun Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Cipta Karya dan Pengelolaan Sumber Daya Air di tahun 2018 tersebut tidak terselesaikan dengan kondisi berantakan.
Informasi yang didapat, tercatat bangunan gedung samsat Pesawaran  dengan nilai kontrak Rp4.912.305.000 dilaksanakan oleh PT. Alam Jaya Berdikari yang beralamatkan di Kota Bandarlampung.
Banyak masyarakat yang menyayangkan kondisi bangunan Gedung Samsat tersebut, diantaranya yang dikemukakan oleh Hamid yang mengaku tinggal di daerah Kecamatan Gedong Tataan.
“Sebagai masyarakat Kabupaten Pesawaran, kami sangat prihatin dengan mangkraknya bangunan Gedung Samsat di dekat Tugu Coklat Jalan Baru. Jika dilihat, bangunan sangat berantakan dan kualitasnya juga dipertanyakan, ” kata dia, Jumat (01/02).
Diterangkan, bangunan Gedung Samsat tersebut terdiri dari dua bangunan utama yakni Kantor Samsat dan Rumah ibadah atau mushala yang dibuat berdampingan.
“Sepertinya, ada dua bangunan yang kami lihat. Pertama gedung samsat dan sebelahnya mushala apa masjid. Kalau sudah jadi mah kayaknya bagus, tapi sayangnya duit milyaran hanya dibuang sia-sia begitu. Aparat penegak hukum harus segera turun menyelidikinya,  ” terang dia.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat, pelitanusantara.co.id mencoba mengkonfirmasi ke Kantor Dinas Cipta Karya Provinsi Lampung. Dari sumber yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan bahwa pejabat yang membawahi proyek bangunan Gedung Samsat Kabupaten Pesawaran jarang terlihat ngantor.
“Kalau proyek bangunan gedung samsat Pesawaran 2018, PPKnya Pak Heru dan PPTKnya Pak Mirza. Dan kalau tidak salah, proyek itu baru diselesaikan sekitar 78 persen. Tapi, kalau ingin lebih jelasnya coba tanya yang bersangkutan saja ya. Tapi emang kayaknya jarang terlihat ngantor, ” tutur dia
Meski sudah berulang kali dikonfirmasi dikantornya, dua pejabat yang berwenang tersebut tidak pernah ditemukan diruang kerjanya. “Coba besok pagi, siapa tau dia datang. Biasanya dia datang terus kok, mungkin pas ke sini dia sedang keluar jadi tidak ketemu. Saya tidak punya nomor kontaknya, Bang, ” ujar orang yang mengaku teman kantor Heru.
Terpantau dilapangan, kondisi bangunan Gedung Samsat Kabupaten Pesawaran sangat mengenaskan dan berantakan. Dinding dan ruangan terlihat kotor serta sudah ada bagian yang rusak. Jika malam hari sangat gelap, karena listrik juga belum terpasang. Kabel instalasi listrik terlihat belum tersambung serta berantakan. PeNa-spt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.