Pencarian M. Nadif Arthanabil Ditutup: Harapan Penuh Duka di Balik Operasi SAR 7 Hari

Bandar Lampung – (PeNa), Selama tujuh hari yang panjang dan melelahkan di Bandarlampung, Tim SAR Gabungan bersatu untuk mencari bocah yang hanyut saat hujan deras.

Mereka bersusah payah menyusuri aliran sungai, menghadapi cuaca yang tidak bersahabat dan medan sulit.

Bacaan Lainnya

Setiap langkah diambil dengan harapan menemukan jejak yang membawa mereka kepada bocah itu.

Namun, sayangnya, upaya mereka harus dihentikan tanpa hasil maksimal yang diharapkan.

Dalam kesedihan mendalam, tim tersebut memahami bahwa tidak semua petualangan memiliki akhir yang bahagia.

Pencarian M. Nadif Althanabil (2,5) pada hari ke-7, Minggu (14 Januari 2023) terpaksa dihentikan.

Meskipun telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemindaian di Bendungan Par Petit dan aliran air Jalur Air Hajimena, hasilnya nihil.

Setelah berkoordinasi dengan keluarga korban dan pihak terkait, Direktur Operasi Didit Permana menyatakan berakhirnya operasi SAR. Operasi ini dihentikan setelah tujuh hari tanpa menemukan tanda-tanda korban.

“Hasil musyawarah dengan keluarga korban dan unsur terkait menunjukkan bahwa upaya pencarian sudah maksimal selama 7 hari. Sesuai prosedur pelaksanaan operasi SAR, operasi dinyatakan ditutup pada hari ke-7 pukul 14.30 WIB,” ujar Didit.

Meskipun demikian, operasi dapat dilanjutkan jika ada laporan atau informasi baru mengenai korban di masa mendatang.

“Namun jika dikemudian hari ada informasi atau tanda-tanda adanya korban jiwa, operasi SAR boleh dilanjutkan.’ Tutup Didit.

Diberitakan sebelumnya, Seorang balita laki-laki berusia 2,5 tahun hanyut terbawa arus di siring Perumahan Griya Kencana, Jalan Raden Gunawan II, Kec. Rajabasa, Bandar Lampung, Senin (8/1/2024) sore.

Korban bernama M. Nadif Arthanabil, penduduk Perumahan Griya Kencana, Kel. Rajabasa Pemuka, hanyut terbawa arus air siring perumahan saat bermain hujan bersama ibunya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.