PESAWARAN-(PeNa), Pelestarian tradisi adat budaya Lampung di Bumi Andan Jejama sangat penting guna memperkokoh persatuan dan kesatuan sekaligus
menjadi perisai budaya di tengah budaya global. Hal tersebut terungkap pada Gawi Adat Pengangkatan / Pengangkonan Anak Adat Di Tiyuh Kesugihan Kepada Nanda Indira Dendi, Rabu (9/5).
Bupati Pesawaran,Dendi Ramadhona mengatakan bahwa masyarakat Pesawaran juga memiliki ragam budaya yang khas dan unik, mulai dari adat istiadat, bahasa, dan sastra, tradisi, kesenian, arsitektur tradisional.
“Tradisi budaya Kham Lampung juga sarat dengan pengetahuan dan pesan-pesan filosofi
sai dapok kham jejama terapko dilom Ngebangun karakter bangsa,” kata Dendi.
Menurutnya, budaya kham Lampung memiliki basis budaya yang kuat,” Budaya kham Lampung merupakan sumber ekonomi wisata yang dapat dikembangkan, termasuk wisata sejarah, serta memiliki potensi ekonomi kreatif dengan memadukan antara kreativitas seni dengan teknologi, oleh karena itu, dalam acara ini saya nilai penting sebagai wahana untuk memelihara, melestarikan, dan mengembangkan budaya Lampung di masa kini dan di masa depan.” terang dia.
Ditegaskan, keragaman suku bangsa dengan tradisi dan budayanya yang khas dan unik dijadikan keunggulan tersendiri. “Keragaman suku dan budaya harus kita jadikan sebagai pilar-pilar keunggulan dan budaya positif warisan nenek moyang kita. Hal tersebut merupakan kearifan
lokal yang harus kita apresiasikan, kita pelihara, dan kita sumbangkan bagi peradaban dunia,” tegas dia.
Hadir pada kegiatan tersebut, Anggota DPR-MPR RI Zulkifli Anwar; Seunyini Penyimbang Tukha Khaja Tiyuh Kesugihan dan Para Penyimbang Tukha Khaja Seunyini;
Ketua MPAL Kabupaten Pesawaran; Jajaran Uspika Kecamatan Gedong Tataan;
Para Punyimbang Tuha Raja, Tuha Batin, Punyimbang Suku, Mianak Muakhi.
Diketahui, Pengangkatan/Pengangkonan Anak Adat dilaksanakan oleh Rozali adok Suntan Hukum Tiyuh Kesugihan kepada Nanda Indira Dendi dalam suasana penuh kemuakhian dengan tujuan mulia untuk memelihara, melestarikan dan mengembangkan budaya dan adat Lampung. PeNa-spt.
