Dua Orang Tumbang Di Depan Mapolres Pesawaran

 

PESAWARAN-(PeNa), Dua orang terlihat tumbang usai petugas mengeluarkan tembakan dengan peluru hampa pada simulasi pengamanan kota pemilihan presiden dan legislatif, Jumat (29/03).
Pada latihan tersebut, ratusan massa mengamuk dan tidak terima atas perlakuan petugas TPS yang tidak memperbolehkan tiga orang untuk menunaikan hak pilihnya.
Terlihat, tiga orang tersebut memaksa untuk menyalurkan hak pilihnya di TPS tersebut. “Bapak tidak bisa mencoblos, karena tidak memiliki KTP dan belum tercatat pada daftar pemilih tetap, ” ujar petugas kepolisian yang berperan menjadi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya.
Tidak terima dengan perlakuan petugas TPS, kemudian bertiga keluar dan kembali lagi dengan mengajak ratusan massa. Kemudian, beramai-ramai mereka memprotes dan menghujat KPU Pesawaran yang dianggapnya telah berbuat curang.
Situasi mulai panas dan massa berhamburan menyerang petugas yang memang sudah siap dengan segala peralatannya setelah tiga orang yang dianggap provokator diamankan petugas. Dan massa mundur setelah Satuan Sabhara bergerak dengan menuntun tiga ekor anjing pelacak, tapi tidak lama kemudian massa langsung merangsek kembali.
Pasukan anti huru hara mencoba bertahan dengan tameng pertahanan, masuklah pasukan bermotor lengkap dengan persenjataannya. Dentuman suara tembakan peluru hampa dimoncongkan ke arah kerumunan massa setelah sebelumnya dilakukan tembakan peringatan ke udara.
Massa panik kocar kacir dan semburan gas air mata dari mobil water canon oleh petugas berhasil melumpuhkan mereka. Dua orang terlihat tumbang yang langsung disusul mobil ambulans dari dinas kesehatan untuk dilakukan pertolongan medis.
Beberapa replika Kantor KPU dan pertokoan ludes terbakar oleh massa yang beringas. Kondisi kembali normal dan aparat penegak hukum bersama TNI berhasil menguasai situasi, lalu massa berangsur angsur membubarkan diri.
Kepolisian dan TNI kemudian melakukan patroli guna memastikan keamanan dilokasi tersebut benar-benar aman dan masyarakat kembali beraktifitas seperti semula.
Demikian simulasi yang dilakukan Polres Pesawaran dibantu personil Brimob Polda Lampung, Sat Sabhara Polda Lampung, Brigif 3, Kodim dan Koramil setempat serta unsur masyarakat. Pada kegiatan tersebut tidak ada korban maupun terluka, semua personil selamat dan prosesi berjalan dengan lancar aman dan terkendali.
Kapolres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian Operasi Mantap Brata 2018 yang tahapannya sudah dimulai dari tahun lalu.
“Ini merupakan rangkaian kegiatan sistem pengamanan pemilu yang tahapannya sudah dilakukan tahun 2018. Nah, sekarang simulasi  fisiknya. Kita lakukan guna memantapkan personil dalam mengatasi gangguan kontijensi nantinya. Kedepan,kewaspadaan terus kita tingkatkan hingga pemilu 2019 selesai dilangsungkan, ” kata dia.
Terlihat, mobil water canon, mobil anti huru hara, mobil penghalau massa, mobil ambulans, mobil pemadam kebakaran, sepeda motor tril, anjing pelacak, mobil truk sabhara dan kendaraan lain yang disiapkan di halaman Mapolres Pesawaran. PeNa-spt.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.