
Pesawaran-(PeNa), Kelompok penerima kendaraan Truk dari dana hibah diduga fiktif. Faktanya, kendaraan truk tersebut dimanfaatkan perorangan dimasing-masing desa.
Sedianya, hibah kendaraan truk yang digulirkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2014 tersebut untuk jasa angkutan kelompok dalam menjalankan aktifitas usahanya. Namun, kelompok yang dibentuk diduga hanya akal-akalan agar proyek dari Dinas Perhubungan tersebut dapat dilaksanakan. “Kami tidak pernah mengetahui adanya kelompok tersebut. Dan baru tahu belakangan, setelah wartawan menanyakan. Setahu kami dan masyarakat, orang tersebut membeli unit truk dengan uang sendiri, ” kata Sekretaris Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Bukhori, Rabu (26/4).
Pernyataan tersebut juga di benarkan Kepala Desa Tanjung Rejo, Sanjaya. Kepada PeNa, mengatakan bahwa kelompok yang ada didesanya tidak ada yang menerima bantuan kendaraan truk yang dimaksud. “Tidak ada kelompok didesa kami yang menerima bantuan tersebut. Kalaupun ada itu fiktif dan dilakukan perorangan. Karena kendaraan truk tersebut faktanya dimanfaatkan dia sendiri tanpa ada pertanggungjawaban yang jelas, ” kata dia.
Dijelaskan, Wahid yang menguasai kendaraan truk hibah sudah dipanggil
Namun, yang bersangkutan tidak kooperatif.”Ya kemarin Wahid sudah kita panggil untuk menjelaskan unit truk tersebut, namun yang bersangkutan berubah pikiran dan tidak kooperatif, ” jelas dia.
Diterangkan, bahwa kelompok yang dimaksudkan oleh Wahid adalah fiktif. ” Kelompok Transportasi Jaya itu fiktif, karena nama anggota tidak diketahui. Makanya, kami mengharapkan kendaraan tersebut untuk diserahkan ke desa untuk kemudian diberikan kepada kelompok yang membutuhkan dengan tata kelola yang benar sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik, ” terang dia.
Tidak hanya kelompok penerima hibah di Desa Tanjung Rejo, penerima hibah di Desa Kresno Widodo Kecamatan Tegineneng juga diduga fiktif. Hal ini disampaikan Sekretaris Desa tersebut, Tantri Wibisono kepada PeNa, Rabu (26/4).”Kalau kelompok yang dimaksud sepertinya tidak tercatat. Karena kami tidak mengetahuinya, silahkan langsung dikonfirmasi ke yang bersangkutan.” kata dia.
Diungkapkan, pihak desa tidak mengetahui secara jelas. Terlebih, kendaraan truk yang dimaksud juga tidak pernah terlihat di desanya. “Tidak mengetahui secara jelas, lagian mobil truk yang dimaksud juga tidak pernah terlihat disini. Kalau memang untuk kelompok, pastinya beroperasi didesa, ” tutur dia.
Sementara itu,Mantan Camat Negeri Katon, Suratmin suami dari Sukartiningsih alias Ibu Ning yang juga mantan Kepala Desa Kresno Widodo yang mengaku sebagai ketua kelompok penerima hibah tersebut mengatakan bahwa hibah kendaraan truk tersebut diterima langsung olehnya.”Kendaraan itu memang istri saya yang menerima, karena dia selaku ketua kelompok Kresno Jati. Anggotanya, Pardimin, Kuswoyo, Arifin, Rudi, yang lain tidak ingat, ” kata dia.
Menurutnya, kelompoknya berawal mengelola meubeler namun karena bahan baku tidak mencukupi kemudian tutup. Lalu, setelah mendapat bantuan truk kemudian kendaraan tersebut dipergunakan untuk jasa angkutan di Desa Kresno Widodo. Namun sekarang dipergunakan di daearh Tulang Bawang untuk mengangkut singkong.”Ya kalau mobil truk itu sekarang di Tulang Bawang untuk angkut singkong. Pulangnya sebulan sekali,” kilahnya. PeNa-spt.