Pengrajin Genteng Tetap Bertahan

Pengrajin sedang menjemur genteng basah sebelum dibakar. Genteng dari tanah liat tersebut kini harus bersaing dengan industri modern. sapto firmansis 

PRINGSEWU (PeNa)- Ditengah persaingan industri kecil dengan industri besar, pengrajin genteng tetap bertahan dengan keterbatasannya.
Munculnya genteng baja dan fiber menjadi kompetitor bagi pengrajin genteng rumahan. Meski produk tersebut merupakan industri modern,  namun genteng tanah yang dibuat oleh pengrajin rumah tangga mampu menjadi pilihan masyarakat.
“Ya kalau genteng mantili yang kami buat ini masih tetap jadi pilihan.  Kenapa, karena memang sudah menjadi adatnya orang jawa.  Saat membuat rumah, atapnya ya pake genteng,” kata Tumingan, Minggu (20/11).
Tumingan (50) warga Klaten tersebut mengaku bisa membuat genteng sejak kecil. “Kalau usaha genteng ini sudah turun temurun, sejak kecil saya sudah bisa membuat genteng,” ujarnya.
Genteng mantili yang dibuatnya diberi merk Eka Karya. Pangsa pasarnya juga sudah tersebar hampir pelosok Lampung. “Kalau pangsa pasarnya ya hampir daerah di Lampung ini sudah pernah kita kirim,” kata dia. sapto
Meski sekarang sudah banyak bermunculan genteng baja dan fiber, genteng tanah hasil produksinya tetap menjadi pilihan konsumen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.