Watala: Pelopor Pelestarian Lingkungan di Lampung

BANDARLAMPUNG (PeNa) – Watala, organisasi non-pemerintah yang berdedikasi pada pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat, telah menjadi pionir dalam gerakan lingkungan di Lampung sejak berdiri sendiri sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada tahun 1988.

Elisa, anggota Watala, menjelaskan bahwa organisasi ini bermula sebagai Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) pada tahun 1978, dan sekarang berkantor di Jalan Teuku Umar, Kota Bandar Lampung. “Watala memiliki visi untuk menciptakan masyarakat yang sadar dan peduli terhadap lingkungan,” ungkap Elisa pada Rabu (24/7/2024).

Bacaan Lainnya

Watala berkomitmen melindungi dan merestorasi ekosistem yang terancam di Lampung melalui program pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan komunitas lokal untuk pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka aktif dalam konservasi hutan, termasuk penanaman pohon, pemulihan lahan kritis, dan patroli untuk mencegah penebangan liar.

Selain itu, Watala juga mengadakan workshop, seminar, dan program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah dan komunitas lokal. “Watala terlibat dalam penelitian lingkungan untuk mengidentifikasi masalah dan solusi terkait pelestarian alam serta advokasi kebijakan lingkungan,” tambah Elisa.

Kemitraan strategis dengan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal meningkatkan efektivitas program Watala. Namun, tantangan seperti perubahan iklim dan tekanan pembangunan masih dihadapi. “Dengan dedikasi dan komitmen yang kuat, Watala optimis dapat terus berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Lampung,” tutup Elisa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.