Unila Gelar Sendratari Lagon Bertema Satukan Perbedaan Ciptakan Kenangan

BANDARLAMPUNG (PeNa) – Program studi seni tari Universitas Lampung (UNILA) menyelenggarakan pertunjukan Sendratari Lagon di Gedung Teater Tertutup, Taman Budaya Lampung pada Sabtu (25/11/2023).

Pertunjukan tari ini mengusung tema ‘Dari Lampung ke Gorontalo, Satukan Perbedaan, Ciptakan Kenangan’. Menampilkan gabungan tarian dan drama/teater, mahasiswa angkatan 2020 menghadirkan karya ini sebagai tugas akhir mata kuliah Sendratari semester 7.

Bacaan Lainnya

Dua pertunjukan ditampilkan, yakni ‘Khaja Baniting’ dari Lampung dan ‘Polahi’ dari Gorontalo.Khaja Baniting adalah cerita berkembang di tengah masyarakat Tanggamus, mengisahkan ketangguhan seorang raja. Hijrah dari wilayah Sekala Beghak ke Teluk Semaka untuk memperluas wilayah dan mengembangkan kemakmuran.

Dalam pertunjukan ini, panitia menghidupkan semacam dupa untuk menambah nuansa sakral.

Datuk Nazori, tokoh adat dari Tanggamus, menyampaikan bahwa pertunjukan ‘Khaja Baniting’ pertama kali ditampilkan pada tahun 2002.

“Sudah lama sekali, tahun 2002,” ujarnya.

Ia terkesan dengan pertunjukan ini dan menilainya lebih memukau dari sebelumnya.

Pahomi dari Gorontalo, pertunjukan kedua, tak kalah menarik. Mengisahkan asal usul dan kehidupan suku Polahi, yang disematkan kepada mereka yang tinggal lama di wilayah hutan pegunungan Gorontalo. Polahi sendiri berarti pelarian, merujuk pada masyarakat Gorontalo yang melarikan diri pada zaman penjajahan Belanda.

Acara berlangsung meriah dengan kehadiran para tamu dari Dosen Prodi Seni Tari UNILA, keluarga, dan teman-teman terdekat.

Para tamu membawa bucket bunga dan hadiah sebagai ungkapan semangat dan selamat kepada para mahasiswa yang tampil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.